Usir Trauma Melahirkan

 

Bentuk trauma pasca melahirkan atau bersalin bisa berupa kilas balik proses melahirkan, mimpi buruk, cemas saat mengingat proses bersalin, gelisah dan panik. Bila dibiarkan dan tidak diatasi, bisa berdampak panjang pada ibu dan bayinya, lalu berlanjut menjadi Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Berikut beberapa jenis trauma dan kiat mengatasinya:

1. Takut  melahirkan sesar.
Banyak ibu yang melahirkan dengan cara operasi sesar merasa gagal menjadi seorang ibu. Karena merasa gagal, ia merasa tak mau hamil lagi karena takut tak bisa melahirkan secara normal.

Yang bisa dilakukan: Perbanyak informasi tentang kehamilan dan proses melahirkan. Karena tak selalu proses kelahiran pertama melalui operasi sesar, pasti akan sesar lagi pada kelahiran berikutnya. Anda pun bisa melahirkan secara normal meski pernah sesar. Konsultasilah pada dokter.

2. Takut melakukan hubungan seks.
Biasanya ibu masih takut sakit pada bagian vaginanya, karena merasa vaginanya belum sembuh total hingga tak mau bagian tersebut disentuh.

Yang bisa dilakukan: Bayangkan bahwa ukuran penis yang masuk ke vagina tidak akan sebesar kepala bayi. Untuk lebih meyakinkan, disarankan agar ibu mengukur dengan meteran lebar penis suami. Dan sebelum melakukan hubungan seks, ibu bisa di air hangat yang memberi efek nyaman. Untuk para ayah, pahami kondisi psikis istri, bantu istri untuk mengembalikan gairahnya perlahan-lahan dan jangan dipaksa.   

3. Mendapat  perlakuan buruk dari pihak rumah sakit.
Kunci dari melahirkan yang baik adalah kemampuan mengelola proses melahirkan. Anda bisa jadi merasa diperlakukan buruk oleh pihak rumah sakit saat proses melahirkan, lalu menimbulkan trauma.

Yang bisa dilakukan: Jangan samaratakan perlakuan rumah sakit. Tidak semua orang merasa mendapatkan perlakuan sama dengan Anda saat menjalani proses persalinan. Cari informasi sebanyak mungkin agar bisa menentukan rumah sakit yang bisa memenuhi
atau menanggapi keinginan Anda dengan sikap yang baik selama proses melahirkan.

4. Takut  melahirkan normal.
Banyak ibu yang masih mengingat rasa sakit akibat kontraksi dan proses lahir bayi yang teramat sangat. Walaupun sebenarnya masih punya keinginan menambah anak. Di sisi lain trauma kesakitan saat proses melahirkan bisa juga memengaruhi hubungan antara ibu dan anak. Ibu menjadi kurang sayang pada anaknya.

Yang bisa dilakukan: Pahami bahwa hamil dan melahirkan meskipun melalui proses yang menyakitkan adalah pengalaman yang memberi kebahagian pada akhirnya. Anda sebagai perempuan dan ibu diberi anugrah bisa hamil dan melahirkan. Cari informasi dari berbagai sumber tentang cara mengurangi rasa sakit pada persalinan normal. Jika Anda memang sulit menghilangkan trauma sakit ini, segera cari bantuan psikolog.  

5. Diganggu mimpi buruk
Tanda-tanda umum PTSD adalah termasuk kilas balik, mimpi buruk dan merasa kacau saat mengingat pengalaman tertentu. Jangan panik jika Anda mengalami mimpi buruk.Sangat umum jika hal ini terjadi 12 minggu pascamelahirkan. Mimpi buruk ini menandakan adanya suatu masalah yang belum terselesaikan di benak Anda dan mimpi buruk memroses permasalahan itu secara lebih halus.

Yang bisa dilakukan : Lakukan relaksasi sebelum tidur. Mungkin Anda akan kesulitan melakukannya karena  ada suami dan ada anak. Cobalah berbagi tugas dengan suami atau anggota keluarga lain  saat Anda  melakukan relaksasi sebelum tidur. Jika mimpi buruk tetap dialami setelah 12 minggu, Anda harus segera menemui psikolog.

KONSULTASI: ANNA SURTI ARIANI, S.Psi, M.Si, Psi. KLINIK TERPADU FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Melahirkan Bayi Bintang

Bayi-bayi ?bintang? tumbuh kembangnya optimal. Mereka lahir dan dibesarkan oleh bunda yang bahagia. Dan setiap bayi bisa menjadi bintang!... read more

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more