Tanya-Jawab: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

 

Tanya (T): Apakah ISPA itu?

Jawab (J): ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Yang dimaksud saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-organ di sekitarnya seperti hidung, tenggorokan, ruang telinga tengah dan selaput paru.

Penyakit ISPA dibagi dalam dua golongan, yaitu pneumonia (radang paru) dan yang bukan pneumonia seperti batuk pilek. Penyebabnya, virus, seperti Rotavirus, virus Influensa, bakteri Streptococcus pneumoniae dan bakteri Staphylococcus aureus.

T: Mengapa bayi rentan terkena ISPA?
J: Karena daya tahan tubuhnya belum sekuat anak yang lebih besar.

T: Berbahayakah?
J: Cukup berbahaya, karena di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah) dan tuberkulosis (TB).

T: Lalu bagaimana pengobatannya?
J: Sebenarnya penyakit yang disebabkan virus akan sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari, tanpa pemberian obat. Namun untuk mempercepat kesembuhan anak, Anda dapat melakukan hal-hal sederhana berikut:
  • Terus memperbanyak pemberian ASI.
  • Jika balita batuk berdahak kental, berikan air putih agar dahak menjadi encer  sehingga mudah dikeluarkan.
  • Kalau suhu tubuh anak lebih dari 38º C sebaiknya beri obat penurun panas dan kompres dengan air hangat.
  • Bila perlu, berikan obat simptomatik (obat-obatan untuk mengurangi gejala pilek dan batuk).

T: Kapan harus ke dokter?
J: Jika sampai 3 hari demamnya belum turun, bawa bayi dan balita ke dokter. Bila dokter mendiagnosa anak menderita pneumonia, ia akan dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotik.

T: Gejalanya apa saja?
J: Gejalanya, berat badan anak turun, demam, sesak napas, berkeringat dan nafsu makannya turun. Selain itu, napas bayi juga bisa jadi cepat. Pada bayi di bawah usia 2 bulan, dikatakan bernapas cepat jika lebih dari 60 kali per menit. Waspadalah jika bayi dalam kondisi ini. Karena, ada kemungkinan ia terkena pneumonia. Sedangkan bayi di usia 2–24 bulan disebut bernapas cepat jika lebih dari 50 kali per menit, dan lebih dari 40 kali per menit untuk anak usia 1–5 tahun.

Untuk mengetahui apakah bayi Anda sesak napas bisa dilihat dari tarikan dinding dada ke dalam. Pada kondisi normal, saat bernapas dada tidak terlihat cekung. Namun bila terkena pneumonia, dinding dada tertarik cekung ke dalam karena bayi berusaha bernapas dengan payah.

T: Sulitkah mencegahnya?
J: Mudah, kok. Caranya:
  • Beri bayi ASI eksklusif. ASI kaya zat kekebalan tubuh yang mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh bayi. Pneumonia yang menyerang bayi yang mendapat susu botol 2 kali lipat dibanding bayi ASI.
  • Setelah usia 6 bulan, beri bayi sayuran dan buah, terutama yang berwarna merah dan kuning karena kaya vitamin C dan vitamin A. Vitamin ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan mencegah infeksi.
  • Usahakan bayi cukup tidur. Untuk usia bayi 0-6 bulan lamanya tidur sekitar 16 jam, usia 6-12 bulan kurang lebih 14 jam.
  • Beri makanan bergizi. Anak bergizi baik jarang menderita penyakit serius. Tubuhnya dapat menangkal infeksi.
  • Jangan lupa imunisasi. Pemberian imunisasi lengkap harus sudah selesai pada bayi umur 1 tahun. Apabila tidak tercapai, segera imunisasi si kecil. Beberapa penyakit saluran napas yang serius, seperti batuk rejan, tuberkulosis dan campak, bisa dicegah dengan imunisasi.
  • Jaga kebersihan lingkungan. Inilah langkah tepat mencegah terpaparnya si kecil dari mikroorganisme penyebab ISPA. Contohnya, biasakan cuci tangan dan jangan batuk dan bersin di depan anak (gunakan masker).

T: Efek samping terhadap masa depan anak?  
J : Anak dapat mengalami berbagai efek samping seperti gangguan kecerdasan, gangguan perkembangan motorik, gangguan pendengaran dan keterlambatan bicara.

 



Artikel Rekomendasi