Beda Operasi, Beda Risiko

 

Setiap operasi tentunya memiliki risiko. Apalagi, jika operasi itu dilakukan pada ibu hamil, tentu risikonya lebih besar lagi. Teknologi memang sudah canggih sekarang, sehingga para calon ibu tidak perlu terlalu khawatir. Tapi tetap perlu tahu, apa risiko yang mungkin terjadi pada operasi saat hamil.

Operasi jantung. Kemungkinan ada prosedur cardiopulmonary bypass, gejalanya akan terasa seperti hipotermia (suhu tubuh turun), sehingga risiko kematian janin lebih tinggi daripada ibu.

Operasi kanker. Terdiri dari biopsi (pengambilan jaringan tubuh sebagai sampel mendeteksi kanker) dan pengangkatan sel kanker beserta jaringan di sekitarnya. Biopsi dilakukan dengan bius lokal, karenanya tidak berisiko bagi janin. Komplikasi yang mungkin timbul adalah perdarahan dan memar akibat perubahan sirkulasi darah ibu selama hamil.

Pengangkatan kista patologis. Karena kista bersarang di indung telur, dan bukan di rahim, maka tidak mengganggu janin dan tidak menyebabkan keguguran. Operasi malah menyelamatkan janin karena menghindari komplikasi selama hamil.

Pengangkatan miom
(bungkus otot rahim yang berubah menjadi tumor jinak). Berbeda dengan kista, miom 'satu rumah' dengan janin, yaitu di dalam rahim, di dinding atau di rongga, sehingga tidak bisa diutak-atik. Jika operasi dilakukan, ibu hamil akan mudah mengalami keguguran. Pengambilan miom yang terpaksa, misalnya karena bentuk kista bertangkai, dapat dilakukan dengan laparotomi (bedah perut). Risikonya lebih tinggi dibandingkan laparoskopi (tanpa pembedahan, dengan alat teropong).

Operasi usus buntu. Radang ini menyebabkan nyeri kram yang gejalanya mirip kontraksi rahim. Perlu dilakukan pengangkatan usus buntu karena jika pecah bisa berakibat fatal. Operasi tidak membahayakan janin dan tidak menyebabkan keguguran. Hanya sesudahnya, jika ibu bersalin secara caesar, membutuhkan waktu lebih lama karena harus membebaskan perlekatan dinding perut di bekas operasi.

Operasi penyumbatan usus. Jika terbentuk gangren (kematian jaringan usus) dan peritonitis (radang selaput rongga perut), nyawa ibu terancam dan bisa terjadi keguguran janin. Operasi dilakukan untuk mengatasinya. Risikonya bagi ibu hamil sama dengan operasi usus buntu.

Operasi akibat trauma (kecelakaan). Misalnya, operasi mata pada kasus retina lepas, operasi penyambungan organ tubuh, dan sebagainya. Juga relatif tidak membahayakan ibu dan janin.

Pastinya, operasi selama kehamilan harus dipertimbangkan masak-masak dan didiskusikan tuntas dengan pasien dan pasangan. Tujuannya agar pasien tahu dan menyetujui operasi merupakan peluang terbesar mengobati penyakit tanpa membahayakan janin.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more