Menjalani Kehamilan Dengan Hepatitis

 

Foto: shutterstock

Virus hepatitis tidak pandang bulu. Ibu hamil pun dapat menderita hepatitis. Dan sebaliknya perempuan yang sudah menderita hepatitis dapat hamil. Semua jenis hepatitis dapat menginfeksi ibu hamil, dan gejala serta tanda infeksinya, pada umumnya tidak banyak berbeda dengan perempuan yang tidak hamil.

HEPATITIS A
•  Jenis hepatitis yang paling ringan di antara semua jenis hepatitis. Walaupun begitu, tidak boleh dianggap enteng karena dapat memudahkan terkena infeksi virus hepatitis lain yang lebih berbahaya.

•  Ditularkan melalui kontak antar peroranan atau melalui makanan maupuan minuman yang terkontaminasi.

•  Gejalanya seperti gejala flu, demam tinggi, kulit menjadi kekuningan, mual-muntah.

•  Ibu hamil dengan hepatitis A dianjurkan untuk banyak beristirahat dan mendapat asupan gizi yang tepat. Jika menjalani terapi dengan tepat maka dapat sembuh dalam waktu kurang lebih 2 bulan.


HEPATITIS B
•  Jenis hepatitis yang berat dan dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya akibat sirosis atau kerusakan fungsi hati dan kanker hati.

•  Ditularkan melalui kontak dengan darah dan cairan-cairan tubuh lainnya seperti air mani, cairan vagina, air liur dan air ketuban. Bahkan penularannya bisa terjadi sewaktu janin masih di dalam kandungan bahkan selama proses persalinan, melalui kontak darah dan cairan tubuh.

•  Gejalanya demam tinggi, mual-muntah, selalu lelah, kulit dan bola mata berubah menjaid warna kuning, warna air seni cokelat mirip air teh, tinja mirip adukan semen.

•  Ibu hamil dengan hepatitis B akan langsung mendapat suntikan hepatitis B imunoglobin, dan saat bayinya lahir juga mendapat injeksi sejenis dan akan diimunisasi hepatitis B saat usianya 1 minggu, 1 bulan dan 6 bulan. Imunisasi ini akan mengurangi risiko tertular hepatitis B. Saat ini, setiap bayi yang lahir akan mendapat imunisasi hepatitis B, baik ibunya mengidap virus hepatitis B maupun tidak.


HEPATITIS C
•  Jenis hepatitis yang tidak menampakkan gejala secara langsung, penyakitnya baru muncul setelah 10-15 tahun kemudian. Ketka seseorang terinfeksi oleh virus hepatitis C, antibody yang diproduksi tubuh tidak mampu untuk menghancurkan virus tersebut sehingga virus hepatitis C akan tetap berada di dalam tubuh dalam jangka waktu lama.

•  Ditularkan melalui darah, misalnya tranfusi darah, penggunaan jarum suntik untuk obat-obatan terlarang, jarum untuk tato, hubungan intim, penggunaan bersama pisau cukur, sikat gigi dan gunting kuku.

•  Gejalanya selalu lelah, mual muntah, kulit dan bila mata berwarna kuning, perut terasa nyeri, nyeri tulang dan otot, kaki bengkak, kehilangan nafsu makan, pandangan mata kabur.

•  Ibu hamil dengan hepatitis C perlu secara teratur memeriksakan fungsi hati kepada dokter spesialis hepatologi. Bila Anda berisiko menderita hepatitis C sebaiknya menjalai tes hepatitis C selama kehamilan.


Direvisi 06/5/22

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more