Cegah Konstipasi Pada Kehamilan

 

Meski merupakan gejala umum dalam kehamilan, konstipasi yang dibiarkan berlarut-larut,  bisa menjadi semakin parah, dan memicu timbulnya wasir atau ambeien. Namun demikian, untuk mengatasi konstipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obatan pencahar atau pelancar BAB.

Konstipasi ditandai dengan gejala:
  • Lebih dari 4 hari kesulitan untuk buang air besar.
  • Fases menjadi keras.
  • Merasa tidak tuntas buang air besarnya.
  • Perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses, terkadang rektum mengeluarkan darah.
  • Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah; terasa penuh, berat, mulas.
Akibat feses keras, secara naluriah ibu akan mengejan untuk mengeluarkan feses.  Akhirnya, rektum membengkak dan berdarah akibat pecahnya pembuluh darah di anus.  Dalam proses persalinan, dampaknya adalah, timbul kesulitan saat proses persalinan per vagina,  akibat terdapat wasir atau ambeien di dekat jalan lahir dan ibu tidak boleh mengejan terlalu keras. Namun demikian, untuk mengatasi konstipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obatan pencahar atau pelancar BAB. Sebab, selain berpotensi mengganggu perkembangan janin, obat pencahar dapat membuat ibu hamil dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan merangsang terjadinya kontraksi.

Cara aman mengatasi konstipasi:
  1. Mengonsumsi serat yang tidak larut dalam air Karena serat memang sangat dibutuhkan tubuh untuk kelancaran pencernaan, konstipasi dapat teratasi bila ibu hamil mengonsumsi 25-30 gram serat per hari. Pilih serat yang tidak larut dalam air, seperti yang terdapat pada wortel, roti gandum, beras merah, tomat, pepaya, dan timun. Serat itu dapat membuat feses menjadi lebih padat karena ia menyerap air yang terkandung di dalamnya. Konsumsilah serat sedikit demi sedikit, tingkatkan porsinya setiap hari agar mencapai porsi ideal
  2. Prebiotik. Mengonsumsi zat prebiotik FOS dan GOS juga dapat membantu ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan serat ,  lewat makanan atau minuman seperti susu untuk ibu hamil. Komposisi unik prebiotik FOS:GOS 1:9  memberikan efek bifidogenik terhadap saluran pencernaan ibu hamil.  Efek bifidogenik adalah suasana yang paling menyenangkan bagi bakteri Bifidobakteria   - salah satu bakteri baik di dalam pencernaan yang berfungsi sebagai pengurai makanan - untuk memperbanyak diri.
  3. Banyak minum air putih. Makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan tercerna dengan baik dan bila ada asupan cairan yang cukup. Bila ibu hamil kurang cairan, maka usus besar dan usus halus tetap akan bekerja sebagaimana mestinya, namun, cairan dari feses akan diserap untuk menjaga agar tetap  tubuh dalam keadaan cukup cairan atau hidrasi. Akibatnya, cairan di feses berkurang, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Itu sebabnya,  ibu hamil disarankan minum setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas air putih per hari.
  4. Konsultasi ke dokter obgin. Bila ketiga cara di atas sudah ditempuh, namun konstipasi tetap terjadi, konsultasikan ke dokter kandungan agar masalah pencernaan Anda bisa diatasi sedini mungkin.
Bebas Konstipasi!
  • Minum air putih yang cukup setiap hari.
  • Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung serat setiap hari.
  • Konsumsi air putih hangat atau minuman hangat lainnya di pagi hari, untuk merangsang usus bergerak.
  • Jadwalkan BAB secara teratur setiap hari dan hindari mengejan.  
  • Duduk tegak dan bersandar ke sandaran toilet. Naikkan lengan ke atas, gerakan ini akan mengaktifkan gerakan usus besar. Lalu, gerakkan dari samping kanan ke samping kiri agar gerakan usus menjadi lancar. Berikutnya, letakkan salah satu kaki di atas kotak/pengganjal kaki,  untuk menurunkan tekanan dari anus atau dubur.
  • Jika pekerjaan menuntut  Anda untuk duduk lama, selingi dengan berdiri dan berjalan.
  • Olah raga ringan secara teratur. Jalan kaki 20-30 menit per hari, dapat membantu gerak peristaltik usus.
  • Lakukan Senam Kegel, karena gerakannya menguatkan otot panggul dan merangsang otot rektum mendorong feses keluar.
  • Konsultasikan ke dokter kandungan dosis suplemen zat besi yang aman untuk dikonsumsi - tidak menyebabkan konstipasi.  


 



Artikel Rekomendasi