Bisakah Ketuban Pecah Dini Dicegah?

 

Selama kehamilan, janin di dalam perut ibu hamil dilindungi oleh kantung ketuban. Fungsi dari kantung ketuban ini diantaranya melindungi janin dari benturan dan wadah cairan ketuban yang membantu paru-paru janin agar berkembang. Dengan peran yang sangat vital itu, bagaimana mencegah agar kantung ketuban ini tidak pecah dini?
 
Kenapa kantung ketuban bisa pecah dini?. Sebenarnya, sampai saat ini dunia medis belum yakin benar apa penyebab pasti dari pecahnya kantung ketuban pada ibu hamil. Jika Anda merokok, mengidap penyakit menular seksual, atau pernah mengalami pecah kantung ketuban di kehamilan sebelumnya, Anda berisiko tinggi mengalami pecahnya kantung ketuban sebelum waktunya. 

Jika Anda pernah mengalami pendarahan pada kehamilan sebelumnya, Anda juga berisiko tinggi pecah kantung ketuban sebelum waktunya. Demikian pula pada kehamilan kembar dua atau lebih bisa meninggikan risiko terkena kasus ini.  

Ibu hamil yang mengalami kantung ketuban pecah dini akan mengelurkan cairan dengan jumlah banyak. Beberapa ibu hamil merasa seperti buang air kecil tanpa bisa dicegah. Biasanya, warna cairan ketuban ini bening hingga kuning atau hijau muda.

Yang dokter lakukan. Jika Anda mengalami hal itu, segera hubungi dokter. Sangat penting bagi dokter untuk mengetahui apakah sebelumnya Anda mengalami kontraksi dengan rasa sakit, pendarahan pada vagina, berhubungan seks atau mengalami demam. Dokter juga akan memeriksa apakah ada sudah terjadi pembukaan.

Tindakan dokter. Dokter akan mengambil tindakan berdasarkan berapa usia kandungan ibu hamil yang mengalami kebocoran kantung ketuban dan apakah terjadi infeksi. Pasien akan diharuskan istirahat total dan diusahakan cairan ketuban yang keluar bisa dihentikan. Dokter juga akan memberikan resep obat tertentu agar tidak infeksi. Jika usia kehamilan sudah cukup, dokter kemungkinan akan mempercepat kelahiran baik secara normal atau dengan operasi caesar.

Pencegahan. Belum ada cara pasti untuk mencegah kebocoran kantung ketuban. Namun, yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risikonya adalah dengan jalan yang sangat mudah yakni berhenti merokok dan menghindari lingkungan perokok agar tak menjadi perokok pasif.

 

 



Artikel Rekomendasi