Hamil Dengan Air Ketuban Berlebih

 

Air ketuban tidak boleh kurang (oligohidramnion) maupun berlebih (polihidramnion/ hidramnion) karena bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan kehamilan dan persalinan.

Volume air ketuban bisa berubah seiring usia kehamilan. Pada kehamilan sekitar 33 minggu, volume air ketuban sekitar 1-1,5 liter yang berangsur berkurang hingga kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu atau sekitar 5 bulan.

Hidramnion bisa mengakibatkan:
  • Peregangan rahim yang dapat memicu kontraksi sebelum waktunya.
  • Menekan diafragma ibu sehingga terjadi gangguan pernapasan.
  • Hipertensi.
  • Persalinan Caesar dan premature.
  • Letak janin menjadi tidak normal dan menurunnya kesejahteraan janin.
  • Komplikasi persalinan, seperti perdarahan paska persalinan.
  • Komplikasi plasenta terlepas dari perlekatannya.
  • Kematian janin dalam kandungan.

Tanda-tanda hidramnion:
  • Kandungan cepat sekali membesar.
  • Pertambahan lingkaran perut dan tinggi rahim terlihat begitu cepat.
  • Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis dan pembuluh darah di bawah kulit terlihat.
  • Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut.
  • Muncul keluhan-keluhan seperti sesak napas/gangguan pernapasan berat, pertambahan berat badan berlebih dan bengkak di sekujur tubuh.
  • Suara denyut jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan.
Penyebab Hidramnion:
  • Produksi air seni janin berlebihan.
  • Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, seperti hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
  • Terjadi sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tidak bisa menelan air ketuban.
  • Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
  • Terjadi infeksi.
  • Ada hambatan pertumbuhan pada sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
  • Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
  • Inkompatibilitas/ketidakcocokan rhesus.
Baca:

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more