Hamil, Terusik Radang Gusi

 


Akibat hormon kehamilan, estrogen dan progesteron, risiko terjadinya proses inflamasi atau radang gusi jadi lebih besar. Istilah medisnya gingivitis gravidarum, pregnancy gravidarum, atau hyperplasia gravidarum. Sekitar 50-75% ibu hamil mengalami radang gusi (www.pregnancy.org, 2005)

Tanda-tanda   
  • Gusi bengkak. Bisa terjadi di semua tempat, tapi lebih banyak terlihat di sela-sela gigi. Pinggiran gusi terlihat membulat dan permukaannya licin mengilat. Bila ditekan, bagian yang bengkak terasa lunak dan lentur.
  • Jaringan gusi berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang merah tua. Warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah yang akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
Radang gusi, sering muncul pada trimester pertama, namun bisa juga terjadi sampai trimester ketiga kehamilan. Keluhan ini umumnya hilang setelah bayi lahir.

Penyebab. Penyebab utama radang gusi pada ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang tidak hamil, yakni iritasi lokal seperti plak yang telah mengalami pengapuran (karang gigi), gigi berlubang atau tambalan yang kurang sempurna sehingga terjadi “penahanan” sisa makanan di dalamnya, atau sisa akar gigi yang belum dicabut. Hanya saja, perubahan hormonal yang menyertai kehamilan, misalnya  terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah, dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal tersebut.  

Dampak pada janin. Akibat rasa sakit dan perdarahan, kerusakan jaringan penyangga gigi ini bisa menyebabkan gigi goyang, sehingga Anda sulit mengunyah makanan. Tentu saja ini dapat berakibat buruk pada asupan gizi Anda, bahkan jadi sumber infeksi yang menyebabkan keguguran atau janin lahir sebelum waktunya.

Atasi dengan:
• Hilangkan semua jenis iritasi lokal, seperti pembersihan karang gigi dan memperbaiki tambalan gigi berlubang.
• Rawat dan cegah kambuhnya radang gusi selama hamil:
-  Sikat gigi dengan cara yang benar minimal 2 kali sehari, misalnya sesudah makan dan menjelang tidur.
-  Gosok gigi dengan gerakan berputar dan berlawanan arah dengan gusi.
-  Pastikan semua gigi tersikat, termasuk bagian belakang dan dalam yang tak terlihat.
-  Kumur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa pasta gigi.
-  Gunakan obat kumur yang tidak berbahan dasar alkohol, tidak setiap hari karena dapat membunuh “kuman baik” di mulut.
-  Banyak konsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayur, serta kalsium dari susu dan produk olahannya.
-  Bersihkan sela gigi yang tidak terjangkau sikat dengan benang gigi (dental floss) sehari sekali.

Pencegahan. Periksa berkala gigi dan rongga mulut setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi, bahkan sejak sebelum hamil. Semua iritasi lokal dapat terdeteksi lebih dini dan dihilangkan secepat mungkin.




 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more