Ibu Hamil Pun Bisa Taklukkan Batuk!

 

Batuk sebenarnya adalah suatu bentuk refleks yang dilakukan tubuh sebagai  reaksi terhadap “benda asing” yang masuk ke dalam tenggorokan atau saluran pernapasan. “Benda asing” itu bisa berupa lendir, kuman, benda-benda penyebab reaksi alergi (alergen), dan benda-benda penyebab timbulnya reaksi iritasi (iritan).
    
Pertanyaan umum seputar batuk:
 
1. Apakah batuk bisa jadi masalah bagi kehamilan?
Selama masa kehamilan, tubuh Anda memang banyak mengalami perubahan. Tenggorokan Anda, misalnya, akan lebih sering berlendir sehingga memicu terjadinya refleks berupa batuk. Apabila batuk terjadi secara terus-menerus atau kronis, barulah hal ini bisa jadi masalah.

Selain perubahan pada tenggorokan, Anda pun akan mengalami perubahan pada bentuk serta kapasitas rongga dada, karena terjadi pembesaran rongga perut. Pada ibu hamil, batuk yang kuat dan keras dapat mengakibatkan timbulnya tekanan rongga dada yang kuat pada rongga perut. Inilah yang seringkali menyebabkan keluarnya air kemih atau kotoran secara spontan, saat Anda batuk.
 
2. Apa risikonya?
Risiko yang paling mungkin terjadi akibat batuk berat pada kehamilan adalah timbulnya perdarahan. Keadaan ini biasanya terjadi pada kehamilan yang memang memiliki riwayat keguguran, kehamilan berisiko tinggi, kehamilan kembar, dan kehamilan yang sulit karena ada riwayat ketidaksuburan.

Selain itu, bila batuk berat ini diderita oleh Anda yang kehamilannya sudah memasuki bulan ke-8 (trimester ke-3), kemungkinan besar Anda akan merasakan sesak napas dan sakit pada bagian bawah perut. Hal ini terjadi karena pada trimester 3, kepala janin sudah berada di bawah (mendekati jalan lahir). Nah, tekanan tulang kepala janin pada rongga panggul dan tulang kemaluan inilah yang menimbulkan rasa sakit pada bagian bawah perut, ketika Anda batuk dengan keras dan kuat. Apabila batuk ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu lama, bisa menyebabkan rasa nyeri pada ulu hati.

3. Lalu, apa yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mengatasi hal ini?
Tergantung  penyebabnya, yaitu:
·    Bila penyebab batuk adalah iritasi, minumlah air putih sebanyak mungkin.
·    Bila penyebab batuk adalah alergi, hindari penyebab munculnya reaksi alergi ini. Misalnya, bila penyebabnya berupa udara dingin, pakailah baju hangat, serta minum dan makanlah yang hangat-hangat.
·    Bila penyebab batuk adalah infeksi, minumlah obat batuk yang aman untuk ibu hamil (konsultasikan pada dokter).

4. Apa saja upaya pencegahannya?
·    Biasakan berpola hidup sehat.
·    Jangan merokok.
·    Biasakan berolahraga secara rutin. Paling tidak, berjalan kaki setiap pagi. Ini baik untuk meningkatkan kapasitas dan kerja paru-paru Anda.
·    Biasakan tidur miring ke kiri, karena rongga perut di sisi kiri lebih luas, sehingga janin Anda tidak tertekan.
·    Tidurlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan Anda.

Kiat pilih obat batuk. Obat batuk yang terbukti aman untuk ibu hamil adalah yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, atau di Indonesia dikenal dengan istilah obat batuk hitam. Obat batuk produk luar negeri yang juga aman untuk ibu hamil (khususnya pada kehamilan muda) adalah yang mengandung senyawa dextrometrophan (DM) serta senyawa glyceril guayacolat (GG) untuk pengencer lendir.

Bila  batuk Anda tergolong batuk kronis akibat infeksi TBC, misalnya, kini sudah tersedia beberapa jenis obat TBC yang terbukti aman untuk diberikan kepada ibu hamil. Tentu saja, apapun pilihan obat batuk Anda, konsultasikan dulu pada dokter.
 

 



Artikel Rekomendasi