Kehamilan: Cerdas Atasi Migrain

 

Migrain beda dengan sakit kepala. Migrain atau biasa disebut migren, berhubungan dengan pelebaran pembuluh darah di kepala. Mengapa sampai terasa nyeri? Karena biasanya disertai oleh reaksi peradangan di area kepala. Beda migrain dengan sakit kepala biasa adalah, rasa nyeri yang tajam dan berdenyut pada salah satu sisi atau bagian depan kepala, plus gejala mual dan muntah, lemah dan hilangnya nafsu makan. Buat calon ibu, ini tak hanya membuat tak nyaman. Rasanya seharian harus berbaring dan seolah jadi tak berdaya.

Tak ada masa rawan yang pasti kapan biasanya migrain terjadi selama hamil.  Ada ibu hamil yang merasakan keluhan ini pertama kalinya dalam kehamilan. Ada yang merasa keluhan  migrainnya makin berat saat hamil – khususnya pada trimester pertama. Namun, ada juga  yang sebelum hamil rutin terserang migrain  - biasanya berhubungan dengan menstruasi atau penggunaan pil KB –  tetapi justru berkurang serangannya pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Menghilangnya keluhan tersebut diperkirakan karena kadar hormon estrogen dan progesteron dalam darah telah mencapai tingkat stabil, atau bisa juga karena meningkatnya produksi endorfin di tubuh ibu hamil. Biasanya, pola migrain akan kembali seperti semula setelah kehamilan selesai, terutama bila ibu sudah menstruasi kembali.

Yang perlu disyukuri, meski sang ibu mengalami keluhan migrain berat, biasanya kondisi ini tidak memengaruhi tumbuh kembang janin secara langsung. Kecuali, jika ibu makan obat-obatan migrain secara sembarangan.

Aneka pemicu.
Sebagai calon ibu yang cerdas, jika Anda sering mengalami migrain, aneka pemicu perlu Anda kenali. Sebab, frekuensi dan berat-ringannya serangan tergantung pada pemicunya. Kombinasi pemicu yang dialami seseorang bisa berbeda dengan orang lainnya. Beberapa pemicu ini ada yang dapat dikontrol, ada juga yang tidak.
1.    Pemicu yang tidak dapat dikontrol: perubahan cuaca, perubahan tekanan udara, dan perubahan hormon tubuh.
2.    Pemicu yang dapat dikontrol: cahaya terang, lampu berpendar, suara bising, bahan kimia berbau menusuk, asap rokok, serta makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang dikenali sebagai pemicu:  tiramin yang terdapat pada anggur merah, bir, alkohol, keju fermentasi, aspartam, MSG, nitrit, intoleransi laktosa, daging yang diproses, ikan kering, dan kacang-kacangan.

Tak selalu bahaya, tapi tak boleh anggap enteng. Penelitian Dr. Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, mengungkap adanya kaitan erat antara migrain dengan penyakit vaskular (pembuluh darah). Ibu hamil penderita migrain berisiko 19 kali terserang stroke, 5 kali terserang penyakit jantung, dan lebih dari 2 kali menderita penyakit jantung, pembekuan darah dan problem vaskular lainnya. Kelompok ibu hamil ini juga punya risiko hingga 2 kali lipat menderita pre-eklampsia, gejalanya: tekanan darah tinggi, ditemukan protein dalam urin, dan pembengkakan tubuh (oedem).

Ibu dengan keluhan migrain menetap selama kehamilan, harus dievaluasi faktor-faktor risikonya, yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi, diabetes dan penyakit jantung.

Lebih lanjut Dr. Bushnell mengatakan, migrain dapat berhubungan dengan stroke, di mana stroke dapat diperberat atau dihubungkan dengan adanya migrain. Sebesar 27% dari seluruh kejadian stroke yang diderita calon ibu di bawah 45 tahun, berhubungan dengan migrain.

Kiat bebas migrain. Jika Anda merasa migrain telah mengusik kenyamanan Anda melalui masa hamil sebaiknya kunjungi dokter yang mampu mendiagnosis, sakit kepala Anda derita adalah migrain, dan bukan sakit kepala biasa. Kepada dokter ini, sampaikan kondisi hamil Anda. Dengan demikian beliau akan memikirkan cara mengatasi migren dengan mempertimbangkan risiko pengobatan terhadap janin.

Langkah-langkah penting:
1. Pencegahan. Kenali dan jauhi makanan/minuman pemicu migrain. Ada baiknya membuat catatan makanan dan kejadian (food diary) untuk memonitor penyebab migrain.

2. Pengobatan alami:
•    Istirahat. Penderita migrain biasanya peka cahaya. Redakan migrain dengan  istirahat di tempat gelap dan tenang. Jauhi  keramaian dan cahaya terang.  
•    Kompres dingin di bagian sakit. Dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah.
•    Olahraga teratur, seperti jalan santai.
•    Terapi relaksasi membantu mengatasi migrain pada pasien tertentu. Teknik relaksasi yang digunakan bisa yoga atau meditasi.
•    Teknik pijatan tertentu juga dapat membantu mengatasi migrain.
•    Hindari dehidrasi, karena kurang cairan memicu migrain.

3. Obat-obatan sesuai petunjuk dokter:
•    Metode pencegahan dan pengobatan alamiah harus dilakukan lebih dulu sebelum menggunakan obat-obatan.
•    Sebaiknya gunakan obat jangka pendek dengan dosis serendah mungkin.
•    Parasetamol membantu mengatasi migrain dan terbukti cukup aman selama kehamilan. Beberapa obat yang sering diminum pasien migrain yang tidak hamil umumnya tidak aman dikonsumsi selama kehamilan.
•    Bila migrain disertai mual dan muntah, parasetamol diberikan melalui anus dengan preparat supositoria (obat yang dilunakkan dengan air, lalu dimasukan dengan   bantuan tangan ke anus), disertai pemberian obat anti-mual dan muntah.
•    Bila keluhan berlanjut, perlu evaluasi dan penanganan oleh dokter ahli neurologi.
 
Pendekatan paling ideal adalah dengan mencegah gejala migrain. Jadi, setelah mengenali pemicu migrain Anda, hindarilah pemicunya. Apabila migrain tetap muncul, tanganilah dengan pendekatan alami, seperti telah diurai di atas. Apabila benar-benar tak membantu, barulah gunakan cara pengobatan sesuai petunjuk dokter.
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more