Kehamilan: Lingkar Lenganku, Kesiapanku Jadi Ibu

 

Calon ibu harus sehat dan fit untuk hamil! Tentu saja, pertambahan berat badan selama hamil harus dipantau cermat. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur  lingkar lengan atas (LILA). Pengukuran LILA biasanya dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun) dan ibu hamil untuk memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
 
Apa kelebihannya?  
Ukuran LILA berkaitan erat dengan berat badan ibu selama hamil mulai trimester I sampai trimester III. Kelebihannya jika dibandingkan dengan ukuran berat badan, ukuran LILA lebih menggambarkan keadaan atau status gizi ibu hamil sendiri. Seperti kita tahu, berat badan selama kehamilan merupakan berat badan komulatif antara pertambahan berat organ tubuh dan volume darah ibu serta berat janin yang dikandungnya. Kita tidak tahu pasti apakah pertambahan berat badan ibu selama hamil itu berasal dari pertambahan berat badan ibu,  janin, atau keduanya.  

Selain itu, pembengkakan (oedema) yang biasa dialami ibu hamil, jarang mengenai lengan atas. Ini juga yang menyebabkan pengkuran LILA lebih baik untuk menilai status gizi ibu hamil ketimbang berat badan.  

Mudah dan praktis. Mengingat kelebihan tersebut, pengukuran LILA sangat dianjurkan pada pemeriksaan kehamilan. Apalagi, alat yang digunakan lebih ringan dibandingkan timbangan, dan mudah dibawa kemana-mana. Pengukuran LILA dilakukan  dengan melingkarkan pita LILA sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan ketelitian 1 desimal (0,1 cm). Saat dilakukan pengukuran, ibu hamil pada posisi  berdiri dan dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu hamil yang bersangkutan tidak kidal. 

Sebaliknya jika dia kidal,  pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal ini dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya pembesaran otot akibat aktivitas, bukan karena penimbunan lemak. Demikian juga jika lengan kiri lumpuh, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. 

Tanpa mengabaikan faktor-faktor kesehatan kehamilan yang lain, dengan mengetahui bahwa status gizinya baik,  ibu hamil yang bersangkutan berpeluang besar untuk melahirkan bayi yang sehat dan normal. Jika kebetulan diketahui status gizi ibu hamil tidak baik, biasanya dokter atau petugas kesehatan lainnya akan segera melakukan tindakan yang tepat untuk menanganinya.
 
LILA Oke, Berat Lahir Normal. Pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut
• Jika LILA kurang dari 23,5 cm: status gizi ibu hamil kurang, misalnya kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.
• Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm: berarti status gizi ibu hamil baik, dan  risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more