Kehamilan: Mengobati Diabetes

 

Saat hamil, jangan sampai Anda terkena diabetes. Tapi, jika pun sampai terkena penyakit yang kerap disebut kencing manis ini, ada yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya.

Diabetes didiagnosis dengan 2 pemeriksaan, yaitu gula darah puasa dan gula darah sewaktu (2 jam setelah makan). Batasan gula darah puasa 100 mg/dl, batasan gula darah sewaktu 140 mg/dl. Lebih dari itu digolongkan diabetes. Berikut cara untuk mengobatinya: 
 
  • Diet. Mengurangi konsumsi gula sederhana - biasanya terdapat pada minuman dan camilan manis – dan mengatur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu. Sebaiknya konsultasi dengan ahli gizi, karena jika kalori kurang resiko hipoglikemia lebih besar. Setelah 2 bulan dokter akan memantau kadar gula darah. Kalau turun, lanjutkan diet. Jika tidak turun atau malah naik, diet disertai langkah berikutnya.
  • Kontrol darah berkala, baik saat kontrol rutin maupun periksa ke lab sendiri. Beli alat pengukur kadar gula darah yang praktis.
  • Suntik insulin. Karena selama hamil tidak boleh makan obat-obatan penekan gula darah yang merangsang produksi insulin, maka digunakan injeksi insulin. Dosis sesuai kebutuhan, ada yang disuntikkan sekali sebelum sarapan, ada yang setiap waktu makan. Belajarlah menyuntik sendiri. Pahami prinsip sterilitas, ragam insulin, dosis dan penyediaan insulin yang tepat. Pemberian insulin tidak berefek buruk bagi janin, justru memastikan janin tumbuh baik, juga meminimalkan resiko komplikasi lainnya.
  • Pantau hipoglikemi. Yang juga harus diwaspadai adalah turunnya kadar gula darah secara drastis (hipoglikemi) dengan tanda lemas, keringat dingin dan pingsan. Cegah jangan sampai gula darah drop. Ngemil teratur tapi bukan camilan manis.
  • Olahraga ringan; jalan kaki, berenang, merapikan rumah, turunkan kadar gula darah.

 

 



Artikel Rekomendasi