Kehamilan: Napasku Sesak!

 

Saat kehamilan menjejak trimester ke 3, posisi rahim sudah setinggi tulang dada ditambah ukuran janin kian membesar. Akibatnya paru-paru dan diafragma makin terdesak sehingga memicu Anda sesak napas dan gampang lelah. Bagaimana cara mengatasi?

Sesak napas dan gampang lelah ini makin mendera ketika Anda berjalan, naik tangga, atau berjalan seraya menenteng beban. Kondisi ini kerap membuat ibu hamil begadang semalaman karena mata sulit terpejam. Selain karena desakan rahim, sesak napas ini juga bisa dipicu membesarnya pembuluh darah pada saluran pernapasan akibat berlimpahnya produksi sejumlah hormon kehamilan.

Pada usia kehamilan yang menjejak 7 hingga 9 bulan ini, jantung dan paru-paru Anda harus bekerja lebih giat dan efisien ketimbang sebum hamil. Efek positifnya, suplai oksigen dan zat gizi melalui darah ke seluruh bagian tubuh dan janin mampu disalurkan dengan baik. Kerja organ pernapasan yang meningkat inilah yang berakibat pernapasan Anda kerap tersengal-sengal atau bahkan sesak.

Sesak napas akan semakin menjerat jika janin menggeliat atau meregangkan tubuhnya. Hal itu ia lakukan karena janin yang makin besar, merasa kantung ketuban yang berfungsi sebagai "rumahnya" terasa menyempit. Itulah penyebab sesak napas makin terasa di trimester 3, utamanya 2-3 minggu jelang persalinan.

Jika Anda penderita asma dan selama kehamilan pernah mendapat serangan penyakit ini, ada kemungkinan serangan itu singgah kembali. Anda akan beresiko terkena hipoksemia, yakni kadar oksigen di dalam darah sangat rendah. Jika terjadi, kesehatan janin akan terpengaruh. Demi menghindari kondisi ini, jika Anda menderita asma, rajinlah konsultasi ke dokter kandungan untuk solusi terbaik.

Bagi ibu yang bertubuh relatif kecil dan janinnya tidak terlampau besar, lebih aman kemungkinannya mengalami sesak napas. Bahkan, ia bisa saja sama sekali tidak pernah mengeluhkan sesak napas. Sebaliknya, bagi yang bobot badannya meningkat cukup pesat serta janin yang dikandung cukup besar, hampir dipastikan ia akan diganggu sesak napas saat hamil. Terutama karena janinnya sudah besar dan siap dilahirkan.

Jika sesak napas ini beranjak serius, Anda akan mengalami gejala napas tersengal-sengal, bibir dan ujung jari berwarna kebiruan. Kerap pula dibarengi gejala lain yakni rasa nyeri pada dada serta jantung berdebar.

Solusinya, Anda bisa menanggulangi sesak napas ini diantarnya dengan rajin olahraga secara teratur. Tentunya olahraga ringan yang cocok bagi ibu hamil, semisal jalan kaki atau berenang. Efeknya makin baik lagi jika Anda sudah terbiasa olahraga sejak sebelum hamil bahkan sebelum menikah.

Olahraga teratur akan membuat otot-otot jantung terlatih untuk memompa darah dengan cepat. Sehingga Anda tidak akan menemui masalah jika harus beraktivitas selama masa kehamilan.  

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more