Masalah Keloid Pasca Melahirkan

 

Keloid adalah jaringan perut yang tumbuh tanpa dapat dikontrol setelah kulit sembuh dari luka, termasuk luka bekas operasi Caesar. Jaringan perut keloid bersifat keras, berwarna kecokelatan, dan tumbuh menonjol di atas kulit normal. Bahkan keloid sering menimbulkan keluhan nyeri dan gatal.

Penyebabnya.
  • Bakat seseorang yang cenderung keloid tiap mengalami luka.
  • Penyembuhan luka yang tidak baik, misalnya luka yang terinfeksi
  • Produksi protein yang dijahit, bisa disebabkan jenis benang jahit, misalnya tidak dipilih yang tidak membuat iritatif, dan teknik menjahit, seperti terlalu berlebihan menarik benang sehingga terjadi kerutan.
Mengatasinya.  
  • Tutup dengan plaster berisi gel silikon. Tempelkan plaster pada keloid selama 24 jam sampai keloid mengecil.
  • Pembedahan atau operasi pengangkatan keloid dengan pemberian kortikosteroid. Tindakan ini sebaiknya menunggu luka sembuh secara alami, sekitar 2 minggu sampai 1 bulan. Tindakan ini berisiko menumbuhkan keloid baru karen airisan pisau.
  • Cryo therapy dilakukan setiap 20-30 hari. Tingkat menipisnya keloid berkisar 51%-74%.
  • Terapi laser hanya dilakukan satu kali, namun sayangnya kurang efektif karena hanya menipiskan keloid. Terapi Interferon. Terpi terbaru ini tidak bersifat tunggal, karena dilakukan setelah pembedahan dengan menyuntikkan 1 juta Unit INF pad akulit sekitar tempat pembedahan. Suntikan berikutnya dapat dilakukan 1-2 minggu kemudian, selama 2 kali.
Jika Hamil Lagi. Belum ada data spesifik tapi keloid tidak akan membesar karena hormon kehamilan. Yang pasti, keloid tidak akan menggangu tumbuh kembang janin. Pengobatan keloid dapat dilakuakan kembali pasca melahirkan.

Pencegahan. Tidak bisa bagi mereka yang sudah punya bakat keloid. Bagi yang tidak punya, bis adengan perwatan luka agar tidak infeksi, pemilihan benang operasi dna teknik menjahit luka operasi yang baik. Sampaikan hal ini dengan dokter Anda.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more