Pilih obat untuk ibu hamil

 

Zat dalam obat berpindah dari bunda ke janin melalui plasenta dan bisa memengaruhi tumbuh kembang janin. Bila bunda sakit dan perlu minum obat, konsultasi dengan dokter kandungan adalah jalan yang terbaik. Gunakan panduan ini:
  • Jenis Aspirin dosis di atas 81 mg, Ibuprofen, dan obat anti-inflamasinon-steroid (NSAID), berisiko menyebabkan gangguan pembekuan darah janin hingga keguguran.
  • Asetaminofen (peredasakit atau analgetik), berisiko mengganggu kerja ginjal janin.
  • Parasetamol (obat flu,sakit kepala, pereda nyeri) berisiko menyebabkan gangguan ginjal dan hati.
  • Kodein (obat batuk, pereda nyeri) berisiko menyebabkan bibir sumbing dan sindrom ketagihan obat.
  • Antikonvulsan (antikejang), Carbamazepine berisiko menyebabkan cacat wajah, keterbelakangan mental, kelainan otak dan jantung.
  • Antidepresan, tranquilizers (obat penenang) berisiko menyebabkan cacat bawaan, khususnya organ jantung.
  • Antihistamin (obatalergi dan banyak terdapat di obat antimabuk kendaraan), berisiko menyebabkan kejang pada bayi baru lahir dan malformasi (kelainan bentuk).
  • Anti-hipertensi:golongan ACE inhibitor berisiko menyebabkan kelainan tulang kepaladan berat lahir rendah.
  • Antibiotik: tetracycline,doxycycline, streptomycin dan kanamycin, bisa menembus plasenta, nantinya menyebabkan gigi kuning pada bayi, tumbuh tak beraturan, menekan pertumbuhan tulang, katarak, tuli dan buta.
  • Alkohol di dalam obat menyebabkan kadar gula darah rendah pada ibu hamil, gangguan pertumbuhan dan cacat fisik pada janin.
  • Obat diuretik (pencahar), menyebabkan kelainan darah pada janin.
  • Obat anti-mual (antinausea): vitamin B6 (sampai 100 mg/hari), diuji pada hewan bisa menyebabkan kecacatan.
  • Obat hormon seksual,misalnya hormon androgenik (untuk mengobati kelainan darah), Dietilstilbestrol (DES, estrogen sintetis) menyebabkan efekmaskulin pada bayi perempuan, yaitu klitoris membesar dan labia minora menutup. Estrogen sintetis DES pada bayi perempuan bisa mencetus kanker, kelainan rongga rahim dan leher rahim lemah.
  • Pada bayi laki-laki menyebabkan kelainan penis.
  • Sulfonamida (obatinfeksi saluran kemih), berisiko mengganggu fungsi hati janin dan menyebabkan bayi kuning saat dilahirkan.
  • Streptomisin (obat TBC), berisiko menyebabkan gangguan pendengaran (tuli).
  • Amphetamin (dalam pildiet), berisiko menyebabkan gangguan jantung dan penyakit darah.
  • Anabolic Steroid (pada obat alergi, dan salep iritasi kulit), berisiko menyebabkan efek maskulin pada janin perempuan, dan efek feminin bagi janin laki-laki.
  • Isotretinoin, digunakan untuk mengobati jerawat yang berat, psoriasis dan kelainan kulit lainnya, bisa menyebabkan menyebabkan cacat bawaan, kelainan jantung, telinga yang kecil dan hidrosefalus (kepala yang besar) dengan risiko 25%.

Baca juga:
Perlu cermat pilih obat
Obat anti mual
Obat manjur dari kebun

 



Artikel Rekomendasi