Redakan Risiko Hamil Pasca 30 Tahun

 

Hamil di usia di atas 30 tahun, terutama hamil anak pertama, mengundang risiko timbulnya gangguan kesehatan, baik bagi ibu maupun janin. Namun, dengan melakukan langkah tertentu, Anda bisa menekan risiko kehamilan yang mungkin mengintai.

Berikut kiat untuk memperkecil risiko tersebut:

  • Lakukanlah pemantauan terhadap gangguan kesehatan yang mungkin timbul, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
  • Upayakanlah untuk tidak mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan.
  • Konsumsilah suplemen, terutama asam folat, sesuai anjuran dokter untuk mengurangi risiko cacat bawaan pada janin, seperti spina bifida.
  • Carilah informasi tentang risiko kehamilan yang sedang Anda jalani dan tes-tes yang sebaiknya Anda lakukan untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan yang mungkin timbul.  

Dulu, denyut jantung janin di atas 140 per menit menunjukkan si kecil berjenis kelamin perempuan. Sedangkan jika denyut jantungnya di bawah itu, si kecil berjenis kelamin laki-laki.

Dengan berkembangnya ilmu kedokteran, seperti hasil studi yang dimuat dalam The British Journal of Obstetrics and Gynecology (Januari,2008), membuktikan bahwa tidak ada keterkaitan yang kuat antara jenis kelamin dan denyut jantung janin.

Jadi, jika kehamilan pertama disaat usia Anda diatas 30 tahun, jangan disamakan dengan kehamilan pada usia 20-an. Risiko yang muncul, perlu Anda redakan dengan langkah-langkah diatas.

 



Artikel Rekomendasi