Saat Mual Hamil Terlalu Hebat

 

Mual dan muntah saat hamil, itu wajar. Tapi kalau keseringan, jelas tidak normal. Berikut langkah-langkah yang perlu diambil jika hal ini terjadi pada Anda

Bagaimana cara praktis mengatasi serangan mual? Usahakan jangan sampai lapar, yaitu dengan sering makan dalam porsi kecil. Saat bangun tidur di pagi hari, makanlah roti atau biskuit kering dan minum teh hangat. Hindari makanan berminyak serta berbau lemak.  
 
Tetapi, kok, rasa mual saya berlebihan dan sering, ya? Mungkin Anda mengalami Hipermesis Gravidarum (HG) atau gangguan mual dan muntah hebat dalam masa kehamilan. Gangguan ini umumnya terjadi pada usia kehamilan 6–12 minggu dan dapat berlanjut sampai usia 16–20 minggu.

Bagaimana mengetahui mual dan muntah saya adalah HG? Muntahnya lebih dari 3-4 kali/hari dan Anda sampai tidak bisa makan/minum selama 24 jam, sehingga menjadi lemah. Bila terjadi penurunan berat badan hingga 2-3 kg dalam 1-2 minggu, nyeri di ulu hati, denyut nadi meningkat sampai 100 x per menit, tekanan darah sistolik menurun, tekanan kulit menurun dan mata cekung, maka disebut HG derajat 1.  Anda harus segera ke dokter!

Jadi, HG bisa diobati? Bisa. Biasanya dokter memberi obat anti-muntah, vitamin B1, B6, dan bila perlu obat penenang. Jika dengan pengobatan tersebut mual dan muntah malah memburuk, Anda harus dirawat di di rumah sakit dan mendapat cairan infus untuk mengganti elektrolit, karbohidrat dan protein yang hilang saat muntah. Bila perlu, ditambah vitamin B kompleks, vitamin C dan kalium. Terapi psikologis diberikan bila penanganan dengan obat dan nutrisi tidak berhasil.

Adakah derajat HG yang lebih parah? Ya, yaitu derajat 2 dan 3. Pada HG derajat 2, ibu tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya. Denyut nadi kecil dan cepat, suhu terkadang naik dan mata agak kuning. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun, terjadi pengentalan darah, urin berkurang dan sulit BAB. Napas ibu pun dapat tercium bau aseton. 

Pada HG Derajat 3, keadan ibu lebih parah lagi. Muntah berhenti, namun kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, serta tekanan darah turun. Janin ibu akan kekurangan zat makanan dan vitamin B kompleks sehingga  mengalami gangguan  ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus (gangguan keseimbangan di dalam telinga), penglihatan ganda, dan perubahan mental. Jika sampai ditemukan gejala kuning pada janin, berarti sudah ada gangguan hati.

Sebenarnya, apa, sih, penyebab HG? Penyebabnya berhubungan dengan kehamilan pertama, meningkatnya hormon-hormon pada kehamilan, perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi, faktor psikososial, serta berkaitan dengan kehamilan ganda dan hamil anggur. HG juga kerap dialami ibu hamil yang mengandung pada usia di bawah 24 tahun. Wanita dengan riwayat mual pada kehamilan sebelumnya, dan ibu hamil yang obesitas (kegemukan) juga berisiko terkena HG.

Risiko terjadinya HG semakin tinggi bila ibu stres dan cemas, ibu kelebihan asupan lemak (risiko HG meningkat 5 kali untuk setiap penambahan 15 gram lemak jenuh setiap harinya), dan ibu terinfeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan luka pada lambung (dialami 90% kasus HG).

Tampaknya HG membahayakan kehamilan, ya? Tentu! Mual dan muntah yang hebat dapat menyebabkan ibu kekurangan cairan, mengalami penurunan berat badan dan gangguan elektrolit, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin.

Berapa persentase ibu hamil yang mengalami HG dan bisakah dicegah? Persentasenya, bila 50% dari ibu hamil akan mengalami morning sickness, maka dari jumlah itu, 1,5 – 2% akan mengalami HG. Namun, risiko ini bisa diturunkan atau dicegah dengan cara mengonsumsi vitamin sejak awal kehamilan. Bila gejala HG muncul, atasi sejak segera agar tidak makin memburuk.

Baca juga:


 



Artikel Rekomendasi