Cara Dunia Memperlakukan Ibu Hamil

 

Beberapa negara di Asia, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, hingga  Kutub Utara memiliki tradisi yang berbeda dalam menyambut kehamilan dan persalinan. Tapi  tujuannya sama, menyiapkan yang terbaik untuk ibu dan janin.
  • Cina. Begitu  mengetahui hamil, banyak wanita di Cina   mematikan telelpon seluler dan tidak akan menggunakannya sampai bayinya lahir. Di negeri  ini, beredar luas keyakinan bahwa komputer, microwave dan handphone bisa berdampak buruk pada janin, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, rompi antiradiasi untuk melindungi janin cukup populer, di negeri ini.
  • Jepang. Mayoritas perempuan jepang melahirkan tanpa menggunakan obat penangkal sakit, meskipun para dokter sering menawarkan epidural. Langkah ini ditempuh berkaitan dengan ajaran Budha tentang penderitaan. Mereka percaya bahwa proses melahirkan secara alami adalah persiapan untuk menghadapi dunia ibu yang lebih menantang.
  • Amerika Selatan. Ibu hamil di negara Amerika Selatan hanya menggunakan air hangat untuk mandi. Air  hangat diyakini bisa menyebabkan masalah peredaran darah, sementara air dingin bisa menyebabkan panggul kaku sehingga persalinan pun akan sulit.
  • Prancis. Ibu hamil di negeri ini mendapat jaminan sosial dan asuransi yang meliputi kelas pre-natal, kunjungan ke instansi kesehatan pascapersalinan dan 10 kali fisioterapi post-partum.  Dan mendapatkan tunjangan berupa uang dari pemerintah untuk membeli popok serta perlengkapan bayi lainnya. Semua persalinan di Prancis dibantu oleh bidan. Jika ada masalah serius dengan kehamilan, baru dokter kandungan akan turun tangan.   
  • Jerman. Ibu hamil wajib memiliki  bra baru, yang berukuran lebih besar  atau bra khusus dari maternity brand. Persalinan dibantu oleh bidan. Ibu hamil di negeri  ini lebih memfokuskan pada proses persalinan. Jika persalinan dilakukan secara cesar maka dianggap sebagai ‘kegagalan’. Ibu hamil yang bekerja akan mendapat perlakuan istimewa. Begitu atasan mengetahui ada karyawannya yang hamil,  ia tidak boleh memecatnya dan harus memberi kelonggaran. Ibu hamil bisa mengambil cuti  6 minggu sebelum melahirkan dan 8 minggu setelah persalinan. Selama cuti, gajinya harus dibayar penuh.      
  • Inggris dan Swedia. Ibu hamil di dua negeri ini tidak mendapat perlakuan khusus selama hamil. Adalah hal biasa melihat ibu hamil berdiri di kereta atau bus.  Kehamilan dianggap bukan hal  istimewa. Seseorang justru dianggap tidak sopan,  jika memberikan perlakuan istimewa pada ibu hamil.  
  • Belanda. Perempuan Belanda bisa memilih melahirkan di rumah sakit atau di rumah. Kenyataannya, lebih dari separuh ibu hamil memilih melahirkan di rumah. 
Baca juga:
9 Mitos 'Ajaib' Seputar Kehamilan


 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more