Memilih Pendamping Persalinan

 

Persalinan terasa lebih nyaman apabila calon ibu didampingi figur yang tepat. Siapa pilihan calon pendamping Anda di kamar bersalin. Berikut ini 3 kandidat yang patut Anda pertimbangkan.

*Suami: Sang pelindung. Sebagai calon ayah, harusnya ia calon utama pendamping Anda. Konon suami akan punya ikatan batin yang lebih kuat apabila menyaksikan secara langsung proses kelahiran anaknya. Sayangnya, karena suatu sebab, tidak semua suami beruntung menyaksikan keajaiban di ruang bersalin. Jika Anda mau, ajak dia mempersiapkan diri jauh-jauh hari, seperti mengajukan cuti, menggali informasi seputar persalinan, dan yang paling penting siap mental menghadapi kejadian yang luar biasa itu.
Tugas pada hari H:
-  Menghitung kontraksi sejak di rumah.
-  Mengurus transportasi dan administrasi di rumah sakit.
-  Bicara pada dokter mewakili Anda.
-  Membeli makanan atau keperluan lain.
-  Membantu Anda mengambil posisi persalinan.
-  Menyemangati saat mengejan.
-  Mengontak pihak keluarga.
-  Menggunting ari-ari.
-  Mengadzani bayi.

*Ibu Kandung: Pengalamannya bisa diandalkan. Jauh-jauh hari Anda bisa minta nasihat ibu seputar proses persalinan. Berkat pengalamannya, ibu Anda tahu persis apa yang akan Anda lalui. Ibu juga merupakan orang yang paling lama mengenal Anda. Karenanya, kemungkinan beliau hapal bagaimana tabiat Anda dan tahu betul bagaimana cara membuat Anda merasa tenang dan nyaman.
Tugas pada hari H:
-  Memastikan kelengkapan barang bawaan Anda.
-  Mengurus makan dan minum Anda.
-  Membantu Anda pergi ke toilet.
-  Menyiapkan pakaian selama di rumah sakit.
-  Membantu menenangkan Anda.
-  Membuat Anda merasa nyaman dengan pijatan dan lain-lain.

*Saudara/sahabat perempuan
: Pengalih rasa sakit. Kekompakan dengan saudara ataupun sahabat perempuan biasanya membuat Anda merasa nyaman menerima dukungan darinya. Sebagai sesama wanita, Anda berdua saling memiliki rasa solidaritas dan empati yang besar.
Tugas pada hari H:
-  Menemani Anda ngobrol menjelang proses persalinan.
-  Membantu mengambilkan barang-barang yang Anda butuhkan.
-  Membantu menyiapkan perlengkapan selama di rumah sakit.
-  Menghubungi sanak kerabat.
-  Membantu mendokumentasikan momen menjelang persalinan.
-  Membantu Anda mengingat-ingat pelajaran di kelas senam hamil.

Calon Ibu Bebas Menentukan.
  • Keluarga musti memberi kebebasan dan menghargai pilihan calon ibu dalam memilih calon pendamping persalinan. Siapa pun orangnya, dia adalah sosok yang dekat dengan calon ibu. Dengan begitu, dia tahu betul cara menenangkan dan apa yang harus dilakukan agar calon ibu merasa nyaman.
  • Calon pendamping persalinan sebaiknya punya pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan dan mengetahui rencana persalinan calon ibu. Dengan begitu, dia bisa menjadi perantara antara calon ibu dengan dokter. Misalnya, ketika calon ibu butuh obat atau meminta dokter membawa bayinya untuk proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
  • Tak kalah penting, dia juga mesti stabil secara emosi dan mampu mempertahankan rasa humor. Jangan sampai karena tidak tega melihat proses persalinan yang lama, pendamping memaksa calon ibu untuk melakukan operasi caesar saja. Padahal, dokter masih membuka peluang untuk menjalani proses persalinan normal, sesuai keinginan calon ibu. Atau, menunjukkan kecemasannya sehingga bukannya tenang, calon ibu malah ketularan panik.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more