Ragam Ngidam pada Ibu Hamil

 






















Ngidam adalah “ciri khas” ibu hamil yang bentuknya bisa bermacam-macam, dari yang biasa hingga yang aneh dan membahayakan. Secara medis, keadaan ini sering terjadi bersamaan dengan masa terjadinya mual dan muntah akibat hormon Human Chorionic Gonadothropine (HCG), yang berada di level tertinggi saat kehamilan menginjak 60 hari atau 2 bulan. Hormon ini menurun setelah kehamilan 4 bulan ke atas dan membuat masa ngidam berakhir. Berbagai jenis ngidam dialami ibu hamil, namun tak semuanya harus dipenuhi.

Mengidamkan makanan atau minuman
Keinginan ini bisa merupakan usaha ibu hamil untuk mengurangi rasa mual dan pusing. Bisa juga merupakan cara tubuh memberi sinyal untuk mengonsumsi zat penting yang sedang ia butuhkan. Jika makanan sulit ditemukan, coba cari rasa yang serupa yang tersedia. Misalnya, sayur asam dengan tomyam atau  permen coklat dengan susu coklat. Akan tetapi, tetap perhatikan kesehatan janin yang dikandung dengan mengusahakan tetap mengonsumsi makanan dan minuman bergizi dan bervariasi.

Menggebu untuk mengganggu
Kadang keinginan untuk mengganggu timbul pada ibu hamil, bahkan yang tidak sopan dan membuat orang lain tidak nyaman. Meski sedang hamil, bukan berarti seluruh dunia harus bertekuk lutut, memahami dan menuruti seluruh keinginan Anda. Coba alihkan keinginan  tersebut pada hal lain yang membuat Anda mengurangi kinginan itu. Misalnya dengan berkata pada diri sendiri bahwa keinginan itu tidak sopan dan memalukan.

Mengonsumi benda berbahaya
Ngidam makan sabun, tanah liat, kapur tulis, deterjen dan kertas? Kecenderungan ini disebut  pica, keinginan mengonsumsi zat yang tidak mengandung nutrisi sehat untuk tubuh. Tentu saja sebaiknya Anda tidak menuruti keinginan itu sebab itu berbahaya. Jika keinginan tersebut Anda alami terus-menerus, sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter atau psikolog.

Menyerempet bahaya
Tiba-tiba saja keinginan berbahaya itu muncul; Ingin ditabrak, ingin bergelayutan, bahkan ingin dibonceng motor sambil berdiri. Keinginan tersebut bisa jadi karena ingin mendapat perhatian dari orang dekat atau dianggap lemah dan ingin membuktikan bahwa dirinya kuat. Jangan diikuti, Anda bisa menyiasatinya dengan menceritakannya kepada suami atau orang-orang terdekat. Pendapat mereka akan menguatkan Anda bahwa tindakan itu berbahaya.

Gairah yang melonjak
Di trimester kedua kehamilan, tubuh ibu hamil menghasilkan lebih banyak hormon estrogen dan membuatnya merasa lebih mudah terangsang, bahkan mengalami klimaks lebih cepat dan berkali-kali dalam berhubungan seks. Katakan hasrat tersebut kepada suami agar Anda bisa menikmatinya. Biasanya pria enggan berhubungan karena khawatir dengan kondisi janin dan ibunya. Padahal, tak ada larangan berhubungan seks selama hamil. Pastikan Anda dan suami melakukan posisi yang aman bagi janin.

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more