Keputihan pada saat hamil

 

Tanya: Ketika saya hamil 2,5 bulan saya mengalami keputihan disertai rasa yang sangat gatal selama 1 minggu lebih. Kemudian dokter kandungan memberikan obat yang langsung disemprotkan ke vagina saya. Apakah itu bisa membahayakan janin saya?

Ketika memasuki bulan ke-4 saya kembali mengalami keputihan disertai gatal, lalu saya diberi obat mirip peluru yang dimasukan ke vagina selama 5 hari. Apakah keputihan bisa membahayakan janin saya? Dan mengapa keputihan terjadi berulang padahal sdh diobati?

Jawab: Pada saat hamil daya tahan ibu berkurang, sehingga terkadang kuman dan mikroba yang tinggal komensal di vagina menjadi berkembang. Keputihan bisa juga disebabkan karena perubahan hormonal ibu sehingga ph vagina berubah dan menyebabkan terjadi keputihan. Keputihan yang perlu diberikan pengobatan adalah yang menimbulkan gejala: gatal, berubah warna (tidak jernih) dan bau.

Keputihan ini disebut sebagai bacterial vaginosis yang dapat menyebabkan infeksi pada selaput ketuban dan dapat menyebabkan pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya. Mengenai apakah keputihan membahayakan janin, secara tidak langsung jika keputihan di diamkan saja dan terjadi pecah ketuban dan didiamkan saja maka janin bisa ikut terinfeksi, oleh karena itu keputihan perlu di obati.

Biasanya obat yang diberikan cukup aman apa lagi jika diberikan secara topikal. Mengenai keputihan yang berulang, dapat terjadi karena memang vagina selalu ada mikrobanya, dan juga jika selalu berulang maka perlu pengobatan juga kepada pasangan supaya tidak timbul efek pimpong.

Dr. Agustinus Gatot, Sp.OG
RS Mitra Keluarga Bekasi

 



Artikel Rekomendasi