Tanya: Saya ibu rumah tangga (24 tahun) yang sedang mengandung anak pertama. Usia kehamilan saya saat ini hampir 8 bulan. Saya berniat untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya.

Beberapa waktu yang lalu, saya baru menyadari bahwa puting payudara saya yang sebelah kiri tidak menonjol keluar, dan yang sebelah kanan hanya sedikit menonjol. Dari buku yang pernah saya baca, masalah saya tersebut bisa diatasi dengan menggunakan niplette atau alat suntik yang dipotong. Namun, alat tersebut katanya tidak dapat digunakan pada trimester terakhir kehamilan.

Yang ingin saya tanyakan, apakah yang harus saya lakukan untuk menarik keluar puting tersebut? Bolehkah menggunakan alat bantu yang lain (nipple puller, nipple shields atau breast shields)? Apa beda kegunaan dari alat-alat bantu tersebut? Manakah yang terbaik? Jika dengan penggunaan alat bantu ternyata puting tidak juga keluar, bolehkah jika saya memompa ASI dan kemudian memberikannya pada bayi dengan botol? Terima kasih untuk jawaban Dokter.

Jawab: Memang, penggunaan alat bantu tidak dianjurkan selama hamil, karena dapat merangsang kontraksi rahim. Namun, secara alami seiring bertambahnya usia kehamilan, puting biasanya menjadi lebih lentur. Bila hal ini belum terjadi pada saat bayi lahir, ibu dapat melakukan penarikan dengan alat-alat yang ibu sebutkan tadi.

Sebenarnya, bayi tidak menghisap dari puting. Bayi memerah ASI dengan lidah pada areola yang ditekankan ke arah langit-langit. Akibat gerakan ini, ASI terperah keluar. Perlu diingat, ASI berkumpul di sinus laktiferus yang letaknya di daerah areola, bukan di puting. Sebelum ASI terproduksi banyak, daerah areola  ini masih lunak dan dapat dimasukkan ke dalam mulut bayi. Hisapan mulut bayi akan mengeluarkan puting yang datar. Tetapi, bila ASI sudah banyak dan daerah areola sudah penuh, ibu sebaiknya mengeluarkan dulu sebagian ASI dengan memerah payudara. ASI perah ini sebaiknya diberikan pada bayi dengan cangkir/sendok untuk mencegah bingung puting.

dr. Rulina Suradi, SpA(K), IBCLC