Agar Bebas Migrain Saat Hamil

 

Penanganan migrain sebaiknya dilakukan oleh dokter sebagai orang yang mampu mendiagnosis bahwa sakit kepala yang dirasakan benar-benar migrain bukan penyebab lain. Bila kurang yakin, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan CT scan atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Tantangan penanganan migrain dalam kehamilan adalah meringankan keluhan ibu dengan mempertimbangkan rsiisko pengobatan terhadap janin. Pendekatan paling ideal adalah dengan pencegahan, setelah itu penanganan alamiah, dan yang terakhir barulah pengobatan.

Pencegahan. Kenali dan jauhi makanan atau minuman pemicu mgrain. Ada baiknya membuat catatan makanan dan kejadian (food diary) untuk memonitor penyebab migrain.

Pengobatan alamiah:
  • Istirahat. Penderita migraine biasanya peka cahaya. Redakan migraine dengan istirahat di tempat gelap dan tenang. Jauhi keramaian dan cahaya terang.
  • Kompres dingin di bagian sakit. Dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah.
  • Olahraga teratur, seperti jalan santai.
  • Terapi relaksasi membantu mengatasi migraine pada pasien tertentu. Teknik relaksasi yang digunakan bisa yoga atau meditasi.
  • Teknik pijatan tertentu juga dapat membantu mengatasi migrain.
  • Hindari dehidrasi, karena kurang cairan memicu migrain.
Obat-obatan:
  • Metode pencegahan dan pengobatan alamiah harus dilakukan lebih dulu sebelum menggunakan obata-obatan.
  • Sebaiknya gunakan obat jangka pendek dengan dosis serendah mungkin.
  • Paracetamol membantu mengatasi migrain dan terbukti cukup aman selama kehamilan. Beberapa obat yang sering diminum pasien migrain yang tidak hamil, umumnya tidak aman dikonsumsi selama kehamilan.
  • Bila migrain disertai mual dan muntah, parasetamol diberikan melalui anus dengan preparat supositoria (obat yang dlunakkan dengan air, lalu dimasukkan dengan bantuan tangan ke anus), disertai pemberian obat anti-mual dan muntah.
  • Bila keluahan berlanjut, perlu evaluasi dan penanganan oleh dokter ahli neurologi.

 



Artikel Rekomendasi