Abaikan 5 Opini Keliru Soal ASI

 

Karena demikian dahsyatnya nilai kandungan gizi dalam ASI, kita sebaiknya mencermati opini-opini yang keliru tentang ASI. Jangan sampai bayi Anda yang menjadi korban!
  • Sekali menghentikan menyusui, tidak bisa menyusui lagi. Jika bayi mendapat susu formula, ibu dapat menyusui kembali setelah terhenti sementara, dengan memberikan teknik relaktasi dan dukungan yang tepat.
  • Stres menyebabkan ASI kering. Walaupun stres berat atau rasa takut dapat menyebabkan terhentinya aliran ASI, akan tetapi keadaan ini biasanya hanya sementara, sebagaimana reaksi fisiologis lainnya. Bukti menunjukkan bahwa menyusui dapat menghasilkan hormon yang dapat meredakan ketegangan, memberikan ketenangan kepada ibu dan bayi
  • ASI tak cukup keluar dalam waktu 3-4 hari setelah melahirkan. Tidak. Hal ini karena posisi pelekatan bayi belum benar sehingga bayi tidak berhasil minum ASI dengan cukup. Posisi bayi harus benar sehingga bayi dapat minum ASI dengan optimal
  • Susu jolong (kolostrum) harus dibuang. Salah. Dahulu orang-orang tua menganjurkan kolostrum harus dibuang. Padahal kolostrum mengandung zat antibodi, zat pembunuh kuman penyakit dan  merupakan zat pencahar terbaik yang dapat membuang zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir. Selain itu kolostrum mengandung protein yang lebih banyak dibandingkan dengan ASI matang.
  • Menyusui membuat badan gemuk. Tidak benar. Pada waktu hamil badan telah mempersiapkan timbunan lemak untuk membuat ASI. Terbukti bahwa menyusui akan membantu ibu-ibu menurunkan berat badan lebih cepat daripada ibu yang tidak menyusui eksklusif. Timbunan lemak yang terjadi sewaktu hamil akan dipergunakan untuk proses menyusui.

 



Artikel Rekomendasi