Cek Kesehatan Pasca Persalinan Caesar

 

Usai persalinan cesar, Anda wajib ke dokter obgin lagi. Apa saja yang perlu di cek?

1 Minggu Pasca Persalinan. Seperti pada persalinan normal, dokter obgin juga akan memeriksa:
  • Apakah terjadi terjadi infeksi pada bekas jahitan operasi yang ditandai dengan keluarnya cairan putih kekuningan (nanah). Bila ya, dokter akan menganjurkan Anda untuk tidak menekan bekas jahitan operasi. Dokter membersihkan luka dan memberikan cairan antiseptik serta mengganti perban. Ia juga akan memberikan antibiotik.
  • Apakah ada darah yang merembes dari jahitan operasi? Bila ya, dokter akan melihat kondisi bekas jahitan dan bila dianggap perlu, akan dilakukan penjahitan ulang.
  • Mengganti perban penutup luka.
Selain bekas operasi, dokter juga akan memantau mobilitas Anda. Dalam waktu satu minggu, luka bekas operasi memang masih menyisakan rasa nyeri. Namun, dokter justru menganjurkan Anda banyak bergerak untuk membantu proses penyembuhan. Berjalan kaki di dalam rumah atau sekitar rumah, mengurus bayi, menggerakkan tubuh di tempat tidur, serta ke kamar mandi sendiri tanpa dibantu, adalah beberapa aktivitas yang baik untuk proses penyembuhan pasca operasi Caesar.

6 Minggu Pasca Persalinan. Tak ada perbedaan pemeriksaan pasca persalinan normal dengan Caesar. Baik berat badan, tekanan darah, kegiatan laktasi maupun konseling kontrasepsi, akan dilakukan dokter. Pemeriksaan tambahannya adalah bekas jahitan operasi:    
  • Apakah bekas operasi masih terasa nyeri atau tidak? Bila ya, bisa jadi terjadi infeksi, yang juga akan ditandai dengan keluarnya cairan berwana keputihan berbau tak sedap, serta demam. Pengobatan dengan antibiotik yang diberikan oleh dokter. Umumnya, rasa nyeri pada bekas jahitan operasi biasanya sudah hilang 6-8 minggu pasca persalinan.
  • Mengingat umumnya luka bekas operasi sudah kering dalam waktu  6 minggu, maka perban sudah dapat dilepas. Benang jahit tak perlu ditarik karena metode penjahitan umumnya memakai jenis benang dari usus kucing yang dapat diserap tubuh ibu.
Pap Smear. Delapan minggu setelah persalinan adalah waktu terbaik untuk melakukan pap smear. Mengapa? Karena, saat ini mulut rahim belum tertutup sempurna sehingga bila terjadi kelainan pada rahim, benar-benar dapat dilihat (bukan dari efek persalinan). Pap smear adalah pemeriksaan mulut leher rahim (serviks) dengan cara mengambil lendir di sekeliling mulut leher rahim untuk melihat adakah kelainan pada rahim atau tidak. Pemeriksaan ini hendaknya rutin dilakukan setiap tahun untuk melihat kondisi kesehatan rahim Anda. Agar mudah mengingat, lakukan setiap tanggal ulang tahun Anda.

Deteksi Dini. Deteksi dini kanker payudara penting dilakukan. Namun pada saat menyusui, tunda dulu pemeriksaan ini, baik dengan perabaan, USG atau pun mammografi. Karena, kelenjar payudara masih aktif, rancu dengan kelenjar tumor. Lakukan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara 6 bulan setelah Anda tidak menyusui.
  • Breast Ultrasound atau USG payudara. Dilakukan untuk mengevaluasi kondisi payudara, apakah terjadi kelainan atau tidak. USG payudara dapat memberikan pencitraan payudara dari segala arah. Dari situ dapat dilihat apakah ada  jaringan yang abnormal. Meskipun begitu, gambar dari USG payudara kurang detail dari mamografi sehingga tidak dianjurkan sebagai alat pendeteksi kanker payudara.
  • Mamografi: metode pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X. Tak usah khawatir, karena sinar X yang digunakan amat lemah sehingga tak berbahaya. Ada dua jenis mamografi :                                                                - Screening mammogram untuk pemeriksaan payudara yang tidak mengalami  masalah.                                                                                                          - Diagnostic mammogram untuk pasien yang sudah mengalami masalah pada payudara seperti penderita kanker payudara.





 



Artikel Rekomendasi