Jika ASI Ibu Kurang

 

Karena sebab tertentu, tidak semua ibu mampu menyuguhkan ASI ekslusif bagi bayinya. Sebagian lain, bahkan bayinya sama sekali tidak menikmati ASI. Padahal, dengan ASI apalagi ASI ekslusif, bayi lebih jarang sakit, mengurangi kunjungan ke dokter, serta memperkecil kemungkinan dirawat di rumah sakit. 

Walau menyusui adalah salah satu norma yang berlaku di bumi tercinta ini, ada pula yang mengenalkan makanan lain ketimbang memberi ASI sekitar 3-5 hari setelah melahirkan. Apa alasannya? Sebagian ibu merasa ASI-nya kurang 

Bisa kita pahami bahwa orang tua kerap kurang percaya diri terhadap kemampuannya memenuhi kebutuhan makan bayi. Padahal hampir semua ibu mampu menghasilkan ASI dalam jumlah yang cukup untuk memberi makan pada bayinya, bahkan bayi kembar sekalipun! Sementara, hanya sebagian kecil ibu yang dilaporkan memiliki gangguan pada jaringan yang berhubungan dengan kelenjar susunya (alveoli). Misalnya jumlahnya lebih sedikit ketimbang jumlah normalnya

Gampangnya susu formula yang bisa diperoleh di setiap toko dan supermarket, menimbulkan rasa aman. Karena orang tua tahu persis kebutuhan makan bayi sudah tercukupi. Padahal, kondisi ini merupakan faktor utama penyebab turunnya jumlah ibu yang menyusui. 

Sebenarnya jika pun produksi ASI kurang akibat faktor menyusui, bunda dianjurkan sederet hal berikut untuk mendongkrak produksi ASI, diantaranya:
  • Menyusui bayi sesering mungkin dan selama yang diinginkan. Tujuannya agar otak menerima rangsangan untuk memberi perintah memproduksi ASI dengan jumlah lebih banyak. Ini adalah konsep penawaran dan permintaan. Mayoritas ibu menyusui ASI-nya 8-12 kali selama 24 jam.
  • Menggunakan posisi menyusui yang tepat dan mulut bayi menempel pada areola (daerah berwarna gelap di sekitar puting). Hal ini merupakan kunci dari pengosongan ASI dalam payudara.
  • Untuk meningkatkan aliran ASI ke dalam mulut bayi, ibu dapat melakukan gerakan memerah ASI dengan tangan. Bila perlu, pompalah ASI untuk mengosongkan payudara yang penuh.
  • Bila bayi Anda gampang tertidur, ibu bisa membuatnya lebih sering dan semangat untuk menyusui. Caranya, coba variasikan posisi menyusui, buka bajunya atau gelitiklah kakinya selama disusui agar ia tetap terjaga.
  • Berikan kedua payudara setiap kali menyusui walaupun bayi cukup puas dengan hanya salah satu payudara saja. Namun, biarkan bayi menyusu pada salah satu payudara hingga kosong sebelum pindah ke payudara satunya. Tujuannya, agar bayi mendapat ASI yang lengkap, yakni fore milk (ASI yang keluar saat awal menyusui berwarna putih dan encer yang berprotein tinggi) dan hind milk (ASI yang keluar setelah agak lama menyusui yang berwarna putih dan kental dengan kadungan lemak lebih tinggi ketimbang fore milk)
  • Jika masih sedikit, ibu dapat merangsang ASI mengunakan nursing supplementers. Selain dapat merangsang produksi ASI, alat ini dapat membuat bayi terus mengisap. Karena ada ASI yang keluar dari selang kecil. 
     

 

 



Artikel Rekomendasi