Teknik Mengejan Efektif

 

Proses melahirkan memang merupakan sebuah perjuangan, karena mengejan itu memang tidak mudah dan perlu dipelajari dengan baik agar baik ibu maupun bayi selamat. Berikut teknik mengejan yang benar dan efektif.

Tenaga mengejan ibu, yang digunakan bersamaan dengan datangnya kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim, bisa membentuk kerja sama yang baik untuk mendorong bayi meluncur keluar dari jalan lahir. Agar efektif, lakukan segalanya dengan tepat.
  • Waktu mulai mengejan. Lakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu pembukaan 10, saat kepala bayi sudah turun sampai ke dasar panggul dan kontraksi mencapai puncaknya. Tanda yang Anda rasakan antara lain, terbukanya anus sewaktu kontraksi dan timbul "panggilan" untuk mengejan, seperti saat buang air besar. Bila Anda tidak bisa merasakan sakit kontraksi atau tidak bisa merasakan panggilan mengejan, misalnya akibat pengaruh obat analgesi (penghilang nyeri), maka ikuti komando mengejan dari dokter.
  • Posisinya. Posisi umum untuk mengejan adalah berbaring, tekuk lutut, buka kedua kaki, peluk paha dengan kedua tangan dengan cara melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku, kemudian tarik paha ke arah dada. Mengejan juga dapat dilakukan sambil berbaring miring, sisi kiri atau kanan, atau jongkok. Semua posisi tersebut ditempuh agar jalan lahir lebih terbuka sehingga janin lebih mudah lahir.
  • Cara mengejan:
    • Dengarkan komando dokter. Dokter akan meminta Anda menarik nafas dalam, menahannya dengan mulut tertutup, lalu mengejan ke arah bawah dengan panggul tetap menempel di atas tempat tidur. Saat mengejan, dagu diletakkan di dada, sehingga Anda bisa melihat perut.
    • Ikuti irama tubuh saat mengejan, jangan menahan sesuatu seperti napas, tubuh (dengan mengangkat bokong) atau menahan dorongan mengejan itu sendiri (misalnya karena takut feses keluar dari anus), karena membuat proses mengejan tidak maksimal.    
    • Bila perut sudah dalam keadaan relaks, Anda akan diminta berhenti mengejan dan beristirahat sambil menunggu kontraksi berikutnya.
    • Sambil istirahat, lakukan napas panting, yaitu bernapas pendek-pendek lewat mulut.
 Untuk mengeluarkan bayi, umumnya Anda harus mengejan lebih dari satu kali. Selama perut Anda masih dalam keadaan tegang, yang berarti masih ada kontraksi, Anda masih bisa terus mengejan, sampai dokter mengomando stop.

Karena harus mengejan lebih dari satu kali, tenaga untuk mengejan harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu, selain hanya mengejan pada saat yang tepat, sebaiknya tidak mengejan sambil berteriak-teriak atau membuat keributan yang tidak perlu, karena itu semua akan menguras tenaga. Gunakan tenaga semaksimal mungkin untuk proses persalinan.

Akibat salah mengejan. Kesalahan teknik mengejan berdampak sebagai berikut:  
  • Mengejan sebelum pembukaan lengkap, dapat memicu pembengkakan atau edema pada mulut rahim. Kondisi itu akan mempersulit proses persalinan selanjutnya.
  • Bila mengejan di leher, bukan di perut, maka pembuluh darah kecil di mata dapat pecah. Mata Anda akan tampak merah setelah bersalin,  bahkan terkadang disertai kebutaan sementara.
  • Bila mengejan sambil mengangkat bokong, selain membuat proses mengejan tidak maksimal, juga bisa memperparah robekan perineum (daerah antara vagina dengan anus).
Baca:
6 Kesalahan Saat Mengejan

 



Artikel Rekomendasi