Tips Merawat Bayi Baru Lahir

 

Anda merasa gamang dan seperti tak tahu harus berbuat apa ketika harus mulai merawat bayi yang baru lahir? Jangan bingung! Namanya juga orang tua baru, kan? Nah, berikut ini empat hal utama perawatan bayi baru lahir yang sering membuat orang tua gamang.

1. Membersihkan tali pusat. Benda kecil yang menempel pusar bayi ini sering membuat kita serba kikuk. Salah pegang sedikit saja, dia menangis kesakitan. Aduh, bagaimana ini?
Benda itu adalah sisa tali pusat yang akan lepas dengan sendirinya sekitar seminggu (meski ada juga yang sampai hampir sebulan) setelah sang mutiara hati lahir. Semua itu oke-oke saja, karena lepasnya tali pusat bergantung dari bawaan bayi dan perawatan kebersihannya.

Tali pusat harus dijaga kebersihannya supaya tidak menimbulkan infeksi. Berikut cara benar merawat tali pusat bayi:
  • Usahakan tali pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat yang lembap bisa memancing jamur dan infeksi, juga membuat lama terlepas.
  • Bila bayi buang air besar, lepaskan dan lipat popoknya ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar dari kotoran maupun air seni. 
  • Setiap kali mandi, beri perhatian khusus pada tali pusat: a.Setelah seluruh tubuh bayi (termasuk bagian tali pusat) dikeringkan dengan handuk lembut, bersihkan sisa tali pusat dengan kapas yang telah dicelup alkohol 70%. Lakukan dengan lembut mulai dari pangkal (bagian yang menempel di perut) hingga ujungnya; b. Bungkus dengan kain kasa yang juga telah dicelup alkohol 70% (peras agar kering). Tidak perlu mengikatnya, cukup dengan dilipat, agar masih tetap ada udara yang keluar masuk.
  • Selalu pantau kondisi tali pusat. Bila terlihat tanda-tanda iritasi, kemerahan, berdarah atau berbau tak sedap, segera periksakan ke dokter. 
Catatan: Penting diingat! Jangan sekali-kali menarik-narik atau mendorong masuk sisa tali pusat.
 
2. Menggunting kuku. Kuku bayi memang kelihatan mungil, tipis dan lembut. Makanya, banyak orang tua ngeri memotong kuku bayinya, karena takut melukai jari bayi.
Sebenarnya, kuku lebih tahan serangan kuman. Tetapi, kalau kuku selalu dalam keadaan lembap, jamur serta kuman senang bersarang di sana. Belum lagi kalau kebersihannya kurang terjaga, sementara bayi gemar memasukkan jarinya ke mulut yang membuat kukunya terus-menerus lembap. Itu sebabnya, kuku bayi harus selalu dalam keadaan kering.
Perhatikan beberapa hal berikut saat menggunting kuku bayil:
  • Amati panjang kuku bayi, mengingat pertumbuhan kuku bayi jauh lebih cepat dari orang dewasa.
  • Potong atau gunting bila terlihat panjang dan tajam. Meski tipis dan lemas, kuku yang panjang bisa menggores wajah bayi.
  • Potong atau gunting kuku bayi setelah mandi, karena masih lunak sehingga mudah digunting. Tetapi, kalau bayi Anda termasuk yang tak bisa diam, lakukan saat ia tidur lelap di siang hari. Caranya: a. Gunakan pemotong kuku atau gunting yang dirancang khusus untuk bayi; b. Sebelum digunakan, tak ada salahnya alat ini dibersihkan dulu dengan alkohol 70%; c. Pegang salah satu telapak tangan bayi dengan tangan kiri Anda (sebaliknya bila Anda kidal), lalu lebarkan jarak antar jari-jarinya; d. Gunting kuku bayi dengan tangan kanan Anda secara perlahan; e. Bersihkan kotoran yang ada di balik kuku dengan kapas yang dibasahi air hangat.
  • Jangan terlalu sering menggunting kuku bayi, karena akan mempermudah terjadinya kerusakan kulit di sekitar kuku.
  • Meski sudah super hati-hati, terkadang terjadi juga sedikit luka di kulit bayi saat Anda memotong kukunya. Tak perlu panik. Segera bersihkan darah dengan kapas dan beri obat antiseptik. Jika perlu, kenakan sarung tangan.
Catatan: Penting diingat! Jangan ikuti keinginan untuk mengelupas apalagi memotong kuku bayi dengan gigi Anda. Kuman yang ada dalam mulut Anda bisa berpindah ke kulit bayi. Selain itu, tanpa sadar Anda bisa terlalu dalam memotong kukunya.
 
3. Membersihkan telinga
Membersihkan telinga bayi tidak serumit yang Anda duga. Yang penting, Anda tetap tenang meski si kecil selalu menggerak-gerakkan kepalanya.
Anda tidak perlu memasukkan bola kapas atau kapas bertangkai ke dalam lubang telinganya. Cukup bersihkan bagian luar serta daun telinga bayi. Telinga bayi sebaiknya dibersihkan dengan cara:
  • Lakukan bersamaan waktu ia mandi.
  • Basahi waslap dengan air hangat dan beri sabun bayi sedikit. Angkat sedikit kepala bayi, lalu usap daun telinga serta bagian belakang telinganya. Bilas sampai bersih.
  • Gunakan kapas bulat atau kapas bertangkai yang dicelup air hangat, lalu bersihkan bagian luar hingga “pintu” lubang telinga bayi, termasuk ceruk-ceruk (lekukan) pada daun telinganya.
  • Keringkan dengan handuk kecil lembut.
Catatan: Penting diingat! Cairan lilin di telinga bayi sebenarnya normal, bahkan berguna sebagai penghalang masuknya kotoran dari luar. Jadi, tak perlu terlalu dirisaukan, kecuali kotoran itu sampai mengeras dan menutupi lubang telinga bayi.
 
4. Membersihkan mata. Adakalanya, mata bayi terlihat redup dan terdapat kotoran menempel di kelopaknya. Jangan khawatir, mudah kok membersihkannya.
  • Bersihkan mata bayi bersamaan dengan waktu mandinya, atau setiap pagi dan sore hari.
  • Sebelum membersihkan, bersihkan dulu tangan Anda agar kalau ada kuman di sana tidak berpindah ke mata bayi.
  • Gunakan kapas bulat yang sudah dicelup air hangat.
  • Usap perlahan mata bayi (lakukan dari arah tengah ke luar). Jangan bolak balik.
  • Ganti kapas setiap kali usap. Selain agar kotoran mata yang menempel di kapas tak mengenai matanya lagi, juga agar mata bayi tidak terkontaminasi kuman dari satu mata ke mata yang lain. 
Catatan: Penting diingat! Kalau kotoran mata bayi tak juga hilang meski selalu dibersihkan, segera bawa ke dokter, karena bisa jadi matanya terinfeksi kuman.
 

 



Artikel Rekomendasi