Mengatasi Baby Blues

 

Seminggu sampai dua minggu pertama setelah kelahiran, justru Anda penuh dengan derai air mata. Bisa jadi Anda mengalami baby blues.


Siapa yang tidak happy, jalani peran jadi ibu sejati?! Hamil, melahirkan, dan menyusui. Anak yang dilahirkan sehat pula. Tapi tak perlu heran, bulan pertama hingga beberapa bulan selanjutnya, sebagian besar ibu mengalami masa penuh derai air mata!


Menurut data darii Universitas Indonesia, sekitar 8-15% ibu baru, mengalami fluktuasi emosi pasca melahirkan, yang dikenal dengan istilah baby blues. Kondisi ini normal terjadi (jangan takut ya, Bu!) dan biasanya berlangsung 4-5 hari setelah ibu melahirkan. Lewat dari periode waktu tersebut, biasanya ibu sudah bisa menyesuaikan diri dengan aktivitas dan perannya sebagai ibu baru.


Bagaimana kalau Anda mengalami perasaan sedih dan ingin menangis hingga berminggu-minggu? Baby blues yang berlanjut terus bisa menjadi parah dan berlangsung hingga berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan tahunan. Sampai taraf parah seperti ini, bisa dipastikan ibu mengalami depresi paska kelahiran.


Cara mudah atasi agar tak berlanjut jadi parah adalah dengan:
- Tidak membiarkan diri terus menerus dalam kesedihan atau merasa tidak berdaya.

- Yakinkan hati ya Bu, bahwa Anda bisa merawat dan mengasuh bayi.

- Anda tidak sendirian. Ada suami, orang tua, atau anggota keluarga lain yang siap membantu.

- Jika Anda, merasa tidak mampu mengendalikan diri lagi, Anda perlu konsultasi pada psikiater atau psikolog. Apabila depresi yang Anda alami sudah sangat berat, psikiater biasanya akan menangani dengan pemberian obat antidepresan.

- Anda juga bisa belajar cara penyembuhan diri dengan belajar teknik relaksasi, pernafasan, hipnosis diri (self hypnosis) dan olah fisik plus pernfasan
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kebingungan Ibu Baru

Ibu baru menghadapi banyak hal baru. Banyak keputusan harus dibuat berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan bayi. ... read more