Tantangan Menyusui

 


Bagi bunda baru, menyusui tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, juga bukan hal mustahil untuk dilakukan. Jika kondisi bayi dan ibu normal saat proses menyusui, momen ini akan menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu. Namun, bila proses menyusui terasa menyakitkan, membuat ibu baru merasa tak nyaman, letih yang teramat sangat,menyusui bisa jadi trauma tersendiri.

Berikut sejumlah tantangan menyusui yang sering dialami bunda baru dan kiat mengatasinya:

Baby blues. Sindrom yang juga dikenal sebagai Postpartum Distress Syndrome. Hal ini menyebabkan ibu yang baru melahirkan merasa gundah gulana dan sedih berlebihan. Biasanya, sih, terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan. Karenanya, jika lewat 2 minggu, konsultasikan dengan dokter langkah apa yang harus diambil agar Anda tak terus-terusan depresi dan berhenti menyusui.

Puting melesak ke dalam. Hal ini juga umum disebut dengan puting datar. Pada dasarnya, bagaimana pun bentuk puting yang Anda miliki, Anda tetap bisa menyusui. Asal tahu tekniknya. Pelajari teknik pelekatan yang benar saat menyusui. Mulut bayi harus penuh melahap area aerola payudara, bukan pada puting. Anda dapat minta bantuan konselor laktasi. Ada saran untuk menarik-narik puting payudara di trimester akhir kehamilan. Terkadang saran ini berguna. Namun, perlu Anda ketahui, menarik-narik puting mendekati di trimester akhir dapat memicu kontraksi.

Tongue-tied.  “Lidah terikat" merupakan kelainan bentuk frenulum atau tali lidah. Pada kondisi normal, tali lidah seharusnya tidak terikat agar bayi dapat menyusu lancar. Biasanya, bayi yang lidahnya terikat menyusu dalam waktu yang sangat lama, namun terlihat tak kunjung kenyang. Berat badan bayi cenderung tidak bertambah, karena ketidakmampuan bayi untuk melekat pada payudara. Hal ini membuatnya tidak bisa menstimulasi payudara ibu untuk mengeluarkan ASI secara maksimal. Tongue tied dapat diatasi dengan frenectomy atau pemotongan tali dan harus dilakukan oleh dokter. Selain hanya membutuhkan waktu sebentar, prosedur ini tidak mengakibatkan banyak darah keluar, dan tidak membutuhkan jahitan.

Mogok menyusu. Di negeri barat dikenal dengan istilah nursing strike. Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba, di usia berapa pun. Ada sejumlah penyebab seperti misalnya tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau sesederhana bila Ibu mengganti deodoran, parfum atau deterjen untuk mencuci baju. Bahkan ada kalanya penyebabnya tak bisa diketahui pasti. Dapat berlangsung 2-5 hari. Ada pula yang sebulan. Lakukan skin to skin contact. Berikan pada bayi ekstra pelukan dan belaian. Saat bayi menolak menyusu, tak ada hal lain yang bisa Anda lakukan selain terus menawarkan payudara setiap kali bayi lapar. Beri bayi waktu tak lebih dari 10 menit. Jika ia masih tidak mau, tidak boleh dipaksa. Untuk sementara, berikan ASI perah melalui gelas atau sendok. Skin to skin contact pun tak melulu menuntut Ibu dan bayi bertelanjang dada. Bisa juga hanya dengan mengenakan pakaian tipis hingga jarak kulit Ibu dengan bayi tak terlalu jauh.

 



Artikel Rekomendasi