Cerita Ayah: Indra Bekti

 

Indra Bekti, selebrita
ayah dari Dafania Sahira (9 bulan)

Saya di mata anak…
Ayah yang santai, ramah dan asyik, namun sangat peduli akan segala yang dibutuhkannya untuk memenuhi tumbuh kembangnya.

Gaya pengasuhan saya dalam 3 kata…
Disiplin, kasih sayang dan mendukung. Meski terbiasa asyik, namun saya juga kompak dengan istri, Adilla Jelita dalam menerapkan kedisiplinan terhadapnya, misalnya mengatur rutinitas makan, tidur dan lainnya. Walau sibuk, saya selalu menyempatkan untuk memberikan perhatian luar biasa kepadanya, seperti mencium, memeluk, memandikan, ajak main atau meneleponnya. Dan, bentuk dukungan yang saya berikan pun beragam, yaitu  dengan bercanda, menyuapi makan, juga melatih motoriknya. Saat ia besar nanti, tentu dukungannya semakin lebih mengarah pada apa yang ia inginkan.

Jika sedang berdua dengan Dafania…
Saya paling suka bercanda sambil mengangkat dan mengayunkan ia di dada saya, juga berenang bersamanya, dan lucunya ia suka berjoget kegirangan bila saya mengeluarkan suara, “dangdut…dung…daaang…duuut… Hahaha…”

Saat rindu membuncah…
Wajahnya maupun perilakunya selau terbawa dalam mimpi. Jika sudah tak tertahankan bahkan saya bisa sampai menangis, sebagai bentuk kebahagiaan dan bersukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan Dafania kepada kami. Kemudian saya akan menelepon atau meminta istri untuk mengirimkan foto Dafania. Lucunya, istri saya sering cemburu karena saya selalu meminta foto si kecil daripada dirinya, hahaha…

Jika anak mengikuti jejak karir…
Kepinginnya sih ia tidak berkarir di dunia keartisan, misalnya menjadi dokter, pengusaha, arsitek atau yang lainnya. Namun, jika pilihan karirnya memang ingin menjadi seperti ayahnya, tentu saya akan membimbingnya dengan penuh kasih dan senang hati.

Pengalaman terberat menjadi ayah…
Entah mengapa, di media sosial banyak yang men-judge kami karena tidak memberikan ASI kepada Dafania. Sesungguhnya, dari lubuk hati terdalam, kami sangat menginginkan dan selalu berupaya keras agar dapat memberikan ASI ekslusif. Namun apa daya, tetap tak bisa. Karena itulah kami beralih memberikannya susu formula agar asupan makannya terpenuhi.
Pengalaman paling membahagiakan…
Terbangun dari tidur di kala pagi karena Dafania yang membangunkan saya. Dengan mimik yang sungguh menggemaskan, tangannya mengusap, meraba dan menepuk wajah saya, seolah ingin segera mengajak saya bermain dengannya.

Harapan untuknya…
Ia menjadi anak yang cerdas, bahagia, selalu saling mendukung dan berbakti kepada orangtua serta solehah seperti ibunya.

Ingin dikenang sebagai ayah yang…
Ayah yang asyik, bertanggung jawab, selalu ada untuknya di kala sedih maupun senang, dan teman yang terbaik baginya.

Tip untuk Ayah supersibuk…
Sesibuk apapun kita, berikanlah waktu yang berkualitas meski sebentar, misalnya mengajak main, mencium, memeluk atau hal kecil lainnya  di pagi hari sebelum berangkat kerja, dan menemaninya tidur saat tiba di rumah. Jalinan ikatan emosional berperan penting bagi tumbuh kembangnya.

 



Artikel Rekomendasi