Ayah pun Ikut Menyusui

 

Menjadi breastfeeding father itu wajib, sebab menyusui adalah kegiatan yang melibatkan ibu dan ayah. Tentu saja ayah tidak bisa menyusui bayi seperti yang dilakukan ibu. Tapi ayah pasti bisa berperan aktif dalam proses menyusui.

Bagaimana caranya? Peran penting ayah adalah memberikan dukungan emosional dan fisik kepada ibu. Inilah yang disebut breastfeeding father. Keterlibatan ayah tersebut turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down reflex) yang dipengaruhi emosi ibu.

Bagaimana ayah mempengaruhi produksi ASI? Di dalam payudara terdapat “pabrik” ASI (alveoli) yang bentuknya bulat dan bergerombol seperti buah anggur. Alveoli dikelilingi otot yang disebut myoepithel. Otot inilah yang memompa ASI keluar dari alveoli menuju saluran ASI. Tetapi, kerja myoepithel tergantung pada hormon oksitosin. Jika oksitosin keluar, otot tersebut akan bekerja. Hormon oksitosin itu akan bekerja bila perasaan si ibu tenang dan senang. Di sinilah peran ayah sangat menentukan. Bila ibu merasa diperhatikan dan disayang suami, tentu hormon ini akan keluar dan akhirnya produksi ASI banyak. Selanjutnya, bila ASI terus dikeluarkan, “pabrik” ASI akan berproduksi lagi.

Apa yang dapat Ayah lakukan?
  • Meski harus bangun tengah malam, bila bayi ingin minum, gendong ke ibunya untuk disusui.
  • Bila bayi telah selesai menyusu, sendawakan dengan cara menggendong tegak, dan perut bayi diletakkan pada pundak ayah.
  • Bantu istri merawat bayi. Misalnya, dengan mengganti popok, memandikan dan memakaikan baju.
  • Gendong bayi agar merasakan kehangatan badan ayahnya serta mendengar detak jantung dan napas ayah.
  • Istri Anda akan senang bila tubuhnya yang kelelahan dipijat sang suami tercinta.
  • Buatkan/belikan makanan dan minuman untuk istri yang menunjang produksi ASI, seperti sayur bening daun katuk atau jus kacang hijau.
  • Sesekali ajak bayi berjalan-jalan keluar berdua saja.
Apakah hanya itu? Tentu tidak. Pemberian ASI juga akan membantu Anda sebagai kepala keluarga. Anda tak perlu beli susu formula dan perlengkapannya. Selain itu, bayi yang diberi ASI juga tidak gampang sakit, jadi tidak ada pengeluaran dana ekstra untuk ke dokter. (me)

 



Artikel Rekomendasi