Deteksi Dini Skoliosis

 

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang bengkok atau melengkung ke kiri atau ke kanan dan ada sendi yang berputar. Sebagian besar (90%) ganguan ini tidak diketahui penyebabnya. Ada dugaan diturunkan, tapi belum jelas penurunannya. Skoliosis bisa menyerang siapa saja dengan segala usia, bahkan mulai dari usia balita. Untuk itu, deteksi dini bisa dilakukan sejak masih usia balita.

Orang tua dan guru memegang peran penting dalam deteksi dini skoliosis. Yakni, dengan melakukan tes Adam Forward Bend. Tes ini hanya makan waktu 30 detik, tanpa anak perlu membuka baju, namun sangat efektif. Minta balita, yang berdiri dengan lutut sejajar dan rapat, untuk membungkukkan tubuh 90 derajat ke depan. Bila dia menderita skoliosis, akan tampak adanya penyimpangan bentuk tulang atau bagian punggung yang tinggi sebelah. Balita perlu segara menjalani pemeriksaan radiologi untuk mengetahui ukuran derajatnya, dan mendapatkan tindakan antisipasi.

Koreksi untuk skoliosis:
  • Penggunaan Brace untuk skoliosis sedang atau kelengkungan sampai 30 derajat. Ada dua jenis tergantung kebutuhan pasiean, yaitu Milwaukee Brace yang panjang dan Boston Brace yang pendek. Brace dipakai 23 jam setiap hari sampai terjadi kematangan tulang, atau pertumbuhan tulang sudah berhenti di sekitar usisa 17 tahun.
  • Operasi untuk skoliosis yang lebih dari 40 derajat dan bersifat progresif. Bila operasi dilakukan pada usia anak-anak, makan harus dilakukan mendekati masa kematangan tulang, yaitu usia 15-20 tahun. Bila terlalu awal, ada risiko pertumbuhan anak terhambat. Masa penyembuhan luka operasi kurang lebih 2 minggu, sedangkan penyatuan segmen-segmen tulang belakang (spinal fusion) antara 6-9 bulan.
 
 

 



Artikel Rekomendasi