Fasilitas Puskesmas Masa Kini Makin Oke

 

Konsumen kelas menengah ke atas mulai melirik untuk menggunakan fasilitas Puskesmas Percontohan. Cari tahu alasannya!  
    
Berdasarkan survey yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tahun lalu, sebanyak 87,59% warga Jakarta merasa puas dengan pelayanan yang dimiliki Puskesmas Kecamatan. Dari sisi harga, sebanyak 94,06% responden menganggap harga yang diterapkan sudah cukup memadai. Tidak heran, belakangan ini pengguna Puskesmas di Jakarta semakin meningkat, termasuk pengguna dari kalangan menengah ke atas.

Tentu saja, ini merupakan hasil yang menggembirakan dari suatu proses yang cukup panjang. Apa sih yang berbeda dari puskesmas dulu dan sekarang?

Pelayanan lengkap. Puskesmas Kecamatan Tebet  yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Supomo No 54, Jakarta Selatan menyediakan pelayanan kesehatan yang komplit berupa klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),   Keluarga Berencana (KB), gigi, THT, mata, paru, gizi dan diabetes melitus (DM), kulit, neurologi, fisioterapi, sampai ruang inap bersalin untuk ibu yang melahirkan. Biayanya pun sangat murah, untuk biaya pendaftaran dan obat -kecuali obat yang tidak tersedia di puskesmas-  berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000.

Prameshwari Sugiri, Wakil Pemimpin Redaksi sebuah majalah remaja, memilih menggunakan fasilitas puskesmas karena perbedaan harga yang menyolok dalam mengimunisasi anaknya. Di rumah sakit swasta, imunisasi polio bisa dikenakan biaya Rp 40.000 untuk obatnya saja, padahal dengan obat yang sama puskesmas memberikan secara gratis. “Saya juga mendapatkan penjelasan KB terjelas yang pernah saya dapatkan justru saat di puskesmas,” ujar Imesh, panggilan akrabnya.

Bangunan modern. Memasuki wilayah Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, pengunjung disambut dengan gedung bertingkat empat yang modern dengan kombinasi cat berwarna biru dan kuning. Tampilannya, benar-benar tidak seperti imej puskesmas terdahulu;yakni gedung tua dengan cat yang keropos. Lobinya yang cukup luas, membuat pengunjungnya merasa sedang berada di rumah sakit swasta. Kebersihannya pun jelas terjaga dengan baik.
 
Kondisi serupa juga ditemui Imesh di sebuah puskesmas di daerah Pasar Minggu yang lalu menumbuhkan keyakinannya pada puskesmas. “Saya melihat ruang imunisasi anak dengan ruang tunggu untuk orang sakit berada di lantai yang berbeda. Lain dengan salah satu rumah sakit swasta yang sering saya kunjung yang memungkinkan anak saya tertular anak lain yang sakit karena ruang tunggunya sama,” imbuhnya.

Tidak hanya kondisi bangunan puskesmas yang diperhatikan, sisi keamanannya pun dijaga. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, menyatakan saat ini sedikitnya terdapat 62 Puskesmas kecamatan dan kelurahan, serta rumah sakit umum daerah (RSUD) di wilayah DKI yang akan dipasangi CCTV.

Standar internasional. Tidak perlu khawatir dengan standar yang dimiliki puskesmas, karena banyak puskesmas di Jakarta, khususnya tingkat kecamatan, yang  sudah menetapkan standar kualitas Internasional atau ISO. Buktinya, di Puskesmas Tebet, sudah diterapkan ISO 9001: 2000, sedang di Puskesmas Kebon Jeruk, telah diterapkan ISO 9001: 2008.

Ini menunjukkan pelayanan yang diberikan puskesmas bukan main-main. Karena untuk mendapatkan standar ISO, ada berbagai unsur pelayanan yang harus sesuai dengan manajemen mutu dari mulai perangkat lunak (software) hingga perangkat keras (hardware) dan sumber daya manusia (SDM). Selain itu, harus juga diperhatikan visi dan misi, panduan pelayanan dan standar operasional pelayanan. Anda sudah pernah berobat ke Puskesmas? 

 



Artikel Rekomendasi