Senyawa Nitrat dalam Sayur dan Daging

 

Di balik manfaatnya bagi kesehatan, setiap makanan atau minuman yang kita konsumsi juga bisa mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah nitrat yang disebut-sebut bisa menimbulkan Blue Baby Syndrome. Ini faktanya!

Unsur alami dalam Sayuran
Nitrat (NO3) adalah unsur alami yang merupakan gabungan dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) yang bisa ditemukan hampir di semua sayuran yang kita makan dan tanah tempat mereka tumbuh. Setiap tumbuhan memerlukan nitrat, karena sangat membantu pertumbuhan dan proses fotosintesis. Namun jika jumlah nitrat pada tanah berlebihan, misalnya karena penggunaan pupuk –bahan pembuatnya antara lain nitrat– yang berlebihan, maka nitrat bisa mencemari air tanah.
Itu sebabnya, konsentrasi nitrat yang tinggi terdapat dalam air tanah, sayuran umbi dan sayuran berdaun hijau. Beberapa sayuran yang cenderung mengandung nitrat dalam jumlah tinggi adalah bayam, bit, kol/kubis, brokoli dan wortel.
Kandungan nitrat dalam sayuran tersebut bervariasi tergantung beberapa faktor seperti paparan sinar matahari dan kadar nitrogen dalam tanah. Semakin banyak paparan sinar matahari dan semakin sedikit kontaminasi nitrat dalam tanah, maka kandungan nitratnya akan semakin rendah.

Ada di Produk Olahan Daging
Nitrat juga umum digunakan di industri pengolahan daging, misalnya dalam pembuatan sosis dan kornet. Nitrat dikonversi menjadi nitrit selama proses fermentasi atau selama proses pemasakan. Fungsinya antara lain sebagai pengawet untuk menghambat pertumbuhan spora Clostridium botulinum, membentuk warna merah dan rasa khas pada produk.  
Dalam penggunaan nitrit, konsentrasi (dosis) yang digunakan harus dikontrol ketat. Dosis penggunaan yang terlalu tinggi akan memberi efek negatif pada kesehatan manusia, yakni membuat hemoglobin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Sementara jika terlalu rendah, maka efek pengawetan dan pembentukan warna yang diharapkan tidak terpenuhi. Mengingat anak-anak lebih peka terhadap sifat toksik nitrit, maka tidak dianjurkan untuk memberi produk-produk olahan daging tersebut pada anak berusia kurang dari satu tahun.
Selain itu, kelebihan nitrit di dalam produk dapat bereaksi dengan asam amino dari protein selama proses pemanasan, menghasilkan komponen nitrosamin yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, jika Anda ingin membeli produk, belilah yang sudah memiliki ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

 



Artikel Rekomendasi