Persiapan Biaya Kelahiran

 

Kehadiran bayi perlu 3 pos dana: pemeriksaan kehamilan dan belanja barang-barang kebutuhan bayi serta dana persalinan.

Saat merancang kehamilan, cek fasilitas kesehatan dari kantor.
  • Apakah kantor membayari pemeriksaan kehamilan dan persalinan? Jika ya, berapa plafonnya? Jenis kamar apa yang dibayarkan? Karena misalnya, jika kantor membayari kelas 1 sedangkan Anda ingin kamar VIP, artinya Anda harus membayar selisihnya.
  • Jika kantor tidak membayari, siapkan dana sebelum hamil. Idealnya, Anda dan pasangan berinvestasi di awal pernikahan untuk rencana jangka pendek “punya anak” dalam jangka waktu 1-3 tahun.
Persiapkan dana.
  • Pilihannya, tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Tetapi tabungan tidak dianjurkan karena mudah “disabotase.” Deposito tidak mudah dicairkan jika belum jatuh tempo. Reksadana pasar uang yang terbaik karena low risk, target keuntungan di bawah 3 tahun sekitar 7%, dan dana mudah ditarik, terutama jika darurat.
  • Pisahkan investasi ini dari keperluan jangka pendek lainnya, seperti tabungan untuk berlibur atau membeli mobil.
  • Saat menyiapkan dana, patoklah standar tertinggi, misalnya “bersalin secara Caesar di kamar VIP.” Tujuannya, mengantisipasi segala kemungkinan. Jika ternyata ibu bersalin normal di kamar kelas 1, masih ada sisa dana, bukan?
Jika belum menyiapkan dan sama sekali?
  • Pilihannya adalah menjual aset (laptop, blackberry, home thetare), dan dananya diinvestasikan. Mengapa seekstrem itu? Karena, dana kehamilan dan persalinan memang harus tersedia alias standby.
  • Segera berhemat dan menabung. Ubah prioritas pengeluaran bulanan Anda. Pengeluaran bulanan terbagi 4: Investasi (tabungan dan deposito), pengeluaran rutin (makan, tagihan listrik, air, tranportasi), cicilan (KPR, kartu kredit), lifestyle (makan di luar, ngopi, belanja fashion).
Pangkas biaya lifestyle! Dalam kondisi normal, lifestyle bisa ditoleransi 20% dari penghasilan dengan sayarat investasi dan cicilan tidak terganggu. Namun saat merancang kehamilan dan belum ada dana, kurangi anggaran lifestyle 20% tadi karena biaya kehamilan dan persalinan tidak boleh menggangu tabungan dan investasi. Kurangi makan di luar, ngopi, nyalon, nonton bioskop, belanja fashion, rokok, internet broadband, dan hiburan lainnya. Penghematan Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per bulan dari pos lifestyle, “menutup,’ biaya 1 kali periksa kehamilan dan sisanya ditabung untuk biaya bersalin.


  

 



Artikel Rekomendasi