Balita Belajar dari Kesalahan

 

Mana bisa tidak kesal bila rumah kacau berantakan? Lho, justru anak-anak belajar banyak dari kesalahan yang mereka buat!

Si kembar baru genap 4 tahun dan si adik yang baru bisa jalan sangat butuh pengawasan khusus. Belum lagi si Mbak, pembantu rumah tangga sedang pulang mudik. Maka kini Anda mesti hadapi sendiri masalah di rumah.

Wajar jika pada hari-hari pertama Anda agak canggung dan bingung. Harus mulai dari mana? Maklumlah, kan keseharian Anda tak sepenuhnya berurusan dengan sapu, kain pel, lap meja, cucian, setrikaan dan masakan? Belum lagi memandikan, memakaikan baju dan menyuapi bayi yang belum mandiri. Mainan anak yang selalu bertebaran, baju-baju kotor yang berserakan, anak-anak yang bertengkar dan selalu ribut, membuat hari-hari Anda penuh gejolak emosi.

Mengapa harus perfeksionis? Sikap menerima kenyataan bahwa semua itu memang harus dihadapi, mungkin agak sulit. Apalagi bila Anda bukan termasuk orang yang terlibat dalam pengurusan rumah tangga. Rumah selalu bersih, rapi dan harum, anak-anak tertib dan tenang, kini tinggal impian. Tetapi, tahukah Anda, menuntut anak untuk selalu menjaga ketertiban dan kebersihan rumah sepanjang hari, berarti mengorbankan kebahagiaan mereka? Ini artinya mereka tidak bisa bermain sesuka mereka.

Cobalah mengkaji kembali apa sesungguhnya makna menjadi orang tua yang baik. Ketimbang menjadi petugas maintenance gedung yang setiap saat menjaga kebersihan, lebih baik mengurangi tuntutan Anda terhadap anak-anak dan bersikap sedikit lebih santai. Mengapa pula harus berlebihan menuntut diri sendiri dan anak untuk menjadi perfeksionis dalam hal kerapihan dan kebersihan rumah?

Kesulitan menangani rumah dan anak-anak yang bertengkar, membuat kotor atau berantakan merupakan bagian dari pengasuhan anak. Semua hal ini sebenarnya juga penting bagi perkembangan anak. Anak perlu bereksplorasi, termasuk mengeksplorasi situasi yang sedang dihadapi bersama saat itu. Dari buku-buku yang berantakan misalnya, mereka bisa belajar bahwa pensil warna mereka bisa terselip di antara buku dan tidak hilang diambil adiknya. Dari situ mereka belajar betapa keadaan berantakan itu sungguh menyusahkan dan tak sedap dipandang mata.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Intuisi Ibu: Natural atau Bisa Diasah?

Calon ibu terkadang dihinggapi rasa ketakutan akan kemampuan dirinya sendiri dalam merawat anak. Beberapa ibu pun meragukan dirinya memiliki intuisi. Benarkah intuisi terjadi alami atau harus diasah?... read more