Hindari Dampak Buruk dari Pasangan Workaholic

 

Gila kerja yang tak kenal waktu berbuntut pasangan merana. Gaya hidup masa kini yang mengancam keharmonisan suami istri dan berdampak buruk pada perkawinan. Dampak seperti apa yang patut dihindari?
  • Kesepian. Pasangan yang diabaikan akan kesepian. Mungkin mencari orang lain untuk mengisi hati. Bisa-bisa sampai selingkuh.
  • Di lain pihak, Si Workaholic itu sendiri mungkin juga sepi dan “kosong” di tengah pekerjaan. Menghabiskan sebagian besar waktu di kantor, kemungkinan ia terlibat affair dengan kolega atau klien.
  • Penelitian di Universitas North Carolina menyebutkan isteri atau suami workaholic akan lebih emosional dan berkurang nafsu seksnya.
  • Anak kehilangan sosok orangtua, bisa menghambat tumbuh-kembang. Masih dari studi di Universitas North Carolina, seorang workaholic akan mempunyai anak yang beresiko depresi dan gelisah.
  • Orang workaholic tidak tertarik melakukan kegiatan rekreatif misal piknik dengan anak, arisan keluarga atau berhobi. Banyak orang workaholic akhirnya tidak bahagia.
  • Orang workaholic kurang istirahat dan rentan penyakit seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke dan obesitas. Jika toleransi stres rendah akan rentan stres, depresi, dan penyakit mental lainnya.
Baca juga:
Terapi Perkawinan Workaholic

 



Artikel Rekomendasi