Komunikasi Sandwich

 

Untuk meminimalkan pertengkaran gara-gara cara berkomunikasi yang keliru,  suami istri dapat menyampaikan pesan  dengan cara tepat meski tubuh terasa penat. Kecenderungan suami maupun istri adalah langsung berbicara dengan bumbu prasangka dan dilebih-lebihkan. Misalnya, “Mama itu tidak pernah mau tahu urusan mobil. Tahunya hanya  pakai saja.” Padahal istri juga membayar bensin dan uang supir.
Lakukan suatu teknik komunikasi yang disebut Komunikasi Sandwich. Yaitu cara berkomunikasi dengan penyampaian secara berstruktur ‘positif - negatif – positif’ untuk mendapatkan hasil yang positif. Seperti roti sandwich yang terdiri dari selembar roti, lalu di dalamnya ada isi, kemudian ditutup dengan selembar roti lagi.  Begitu juga dengan komunikasi Sandwich.
Caranya, utarakan dengan penyampaian hal positif dari pasangan, kemudian sampaikan apa yang menjadi keluhan Anda dalam nada positif, kemudian ditutup dengan kalimat-kalimat penyemangat untuk solusi.
Manfaatnya,  Anda dapat menyampaikan hal yang menjadi keberatan Anda tanpa  menyinggung perasaan istri atau suami sehingga pertengkaran  dapat dihindari.

Misalnya, saat di supermarket:

Anti : “Mas, kamu ini enak saja berlenggang, sementara saya keberatan mendorong trolley ke kasir. Apa saya harus patah tulang dulu sebelum kamu sadar bahwa saya keberatan?”

Dodi : “Enak saja. Siapa bilang saya tidak mau membantu kamu. Tidak usah berlebihan deh bicaranya.”
Anti : “Nha, kenapa kamu diam? Apa perlu saya dorong trolley ini ke kamu?”

Komunikasi Sandwich:
Anti : “Mas, saya ingat dulu waktu baru menikah. Kamu selalu tidak tega melihat saya mendorong trolley. Langsung kamu ambil alih. Mas kelihatan macho banget. Tangan saya tidak kuat mendorong trolley ini. Belanjaan kita banyak. Kalau kamu mau bantu mendorong trolley ini saya akan senang sekali.”

 



Artikel Rekomendasi