Nyaman Ngumpul Bareng Keluarga Pasangan

 

Acara kumpul-kumpul keluarga seharusnya adalah ajang untuk silaturahmi dan saling melepas kangen. Anak-anakpun dapat mengenal dan bermain dengan sepupunya. Bagaimana sih agar nyaman dengan keluarga pasangan?

Acara kumpul keluarga? Ih, serem!  Aneka watak dan karakter berbaur jadi satu. Istri kakak ipar yang suka mengadu domba, suami adik ipar yang tulalit, ipar yang suka ikut campur dalam pertengkaran anak-anak, keluarga pasangan yang suka sekali berbahasa ibu mereka, ataupun pasangan Anda yang bertengkar dengan saudaranya. Celakanya, Anda tidak bisa menghindar. Mestinya kejadian-kejadian diatas bisa dihindari, asalkan Anda tahu antisipasinya. Simak tips berikut ini:
  • Pastikan siapa saja yang akan 'ngumpul'. Tanyakan pada mertua, siapa saja yang akan hadir dan dress code acara tersebut, agar tidak saltum (salah kostum).
  • Pelajari budaya pasangan. Tak ada kata terlambat untuk memahami budaya pasangan, terimalah perbedaan itu dengan hati senang.
  • Persiapkan anak. Persiapkan si kecil untuk tidak membantah apapun yang dikatakan paman atau bibinya. Jaga agar si kecil tidak bertengkar.
  • Rencanakan strategi untuk hengkang bila terjadi keributan. Sepakati, kata apa yang akan digunakan untuk undur diri bila terjadi situasi yang tak nyaman, dan carilah alasan membujuk si kecil, jika ia belum ingin pulang.
  • Tetap sadar, untuk apa Anda berada dalam acara keluarga besar pasangan. Bila untuk silaturahmi, berarti Anda dalam suasana damai.
  • Jaga hubungan baik 
    Keluarga pasangan adalah bagian dari pasangan Kita yang saling mencintai. Menjaga
    hubungan baik dengan saudara kandung pasangan penting diusahakan. Bertengkar itu hal biasa, kan? Karena pertikaian diantara suami istri juga bisa terjadi karena adanya permusuhan dengan keluarga pasangan, bukan?

 



Artikel Rekomendasi