Tabel Sinkronisasi Modalitas Belajar Anak dan Orang Tua

 

Untuk memaksimalkan proses balajar anak sesuai modalitasnya, ada baiknya bila kita pun mengenal modalitas belajar diri kita sendiri. Apakah gaya belajar kita visual, auditif atau kinestetik? Cek gaya belajar Anda dengan karakteristiknya.

Bagaimana bila gaya belajar kita berbeda dengan anak? Utamakan mengikuti gaya belajar anak dahulu –misalnya kinestetik–  lalu secara bertahap perkuat inderanya yang lain dengan gaya belajar kita –misalnya auditif. Dengan demikian, anak tetap bisa memahami informasi yang diberikan secara verbal meski baginya lebih mudah menyerap informasi yang diberikan dengan gerak/kinestetik.

Modalitas belajar

Orang tua

Modalitas

Belajar Anak

 

 

Visual

Auditori

Kinestetik

Visual

Aman, tanpa konflik. Anda bebas mengembangkan modalitas belajar visual anak semaksimal mungkin.

  •  Bersama anak, kembangkan modalitas belajar lainnya agar Anda dan anak bisa belajar secara maksimal.

Anda senang nonton TV, tapi anak senang dibacakan cerita, menyanyi dan mendengarkan musik:

  • Luangkan waktu setiap hari untuk membacakan cerita.
  • Jadilah teman bicara anak, jawab pertanyaan anak dengan bantuan gambar, agar dia juga mengembangkan modalitas belajar visualnya.
  • Dengarkan musik bersama anak. Atau, kalau Anda suka bernyanyi, menyanyilah. Cari lagu yang bersumber  pada buku cerita. Misalnya cerita tentang cicak, nyanyikan lagu 'Cicak di Dinding'.

Anak suka bergerak, Anda jangan malas bergerak. Memberi informasi pada anak bahwa warna merah dicampur kuning menjadi jingga hanya lewat gambar, tidak membuat anak paham.

  • Sediakan cat air, minta anak  mencampur kedua warna itu. Anak akan melihat hasilnya secara nyata.
  • Untuk mengembangkan modalitas belajar visual anak, gunakan gambar, minta anak mencari benda yang sama dengan di gambar. Atau, minta anak menirukan gerakan orang yang ada dalam gambar.

Auditori

Timbul konflik  bila Anda  memaksa anak untuk melulu mendengarkan. Boleh saja bercerita, mendongeng dan banyak bicara, tapi gunakan gambar sebagai alat bantu. Banyak gambar di sekitar Anda tanpa harus menggambar sendiri.

Aman, tak ada konflik. Anda berdua punya cara belajar yang sama. Kembangkan modalitas belajar lainnya, baik pada diri Anda maupun anak. Gunakan film dan gambar, bergeraklah bersama untuk memaksimalkan hasil belajar. Awalnya akan sulit, lambat laun Anda berdua akan semakin pintar membaca gambar dan bergerak.

Jangan paksa anak belajar hanya dari kata-kata Anda.

  • Anda yang auditif, pasti suka membacakan cerita. Mintaanak mengekspresikan cerita lewat gerakan. Anda berdua bisa kompak danakan saling belajar.
  • Dengarkan musik,bergeraklah bersama anak. 

Kinestetik

Gawat! Anda senang bergerak, tapi si buah hati lebih asyik dengan tontonannya, atau asyik memandangi  gambar. Anda bisa kesal karena anak tak mau bergerak dan Anda anggap dia malas.

  • Menontonlah bersama anak, atau bacakan cerita dari buku bergambar. Ajak anak mengikuti gerak sederhana dari tokoh cerita.
  • Sediakan waktu setidaknya 10 menit sehari untuk mengajak anak bergerak, kembangkan modalitas belajar kinestetiknya.

Anda yang banyak gerak,  bisa kompak dengan anak auditif karena Anda bisa berekspresi lewat gerakan saat bercerita. Anak auditif adalah pendengar yang baik dan pembicara yang handal.

  • Anda suka bepergian dan anak senang berada di antara banyak orang, mendengarkan orang sekitarnya. Ajak anak bepergian ke tempat-tempat baru yang memungkinkannya bertemu orang.

 

Aman. Anda dan anak adalah dua orang yang aktif. Membuat kerajinan tangan, bepergian dan melakukan aktivitas fisik bisa Anda lakukan bersama.

  • Jangan lupa kembangkan modalitas belajar visual dengan mengajaknya nonton bioskop atau film di rumah dan modalitas belajar auditif dengan mendengarkan musik dan bercerita.

Baca juga:

Memahami Gaya Belajar Anak



 



Artikel Rekomendasi