Tujuh Kesalahan Mendisiplin Anak

 

Maksud Anda baik, ingin mendsiplinkan anak. Tapi jika caranya keliru, justru berpengaruh buruk pada tumbuh kembang anak. Kenali dan segera koreksi kesalahan tersebut

Sebagai orang tua, kita memang tidak sempurna, tak jarang kita melakukan kesalahan termasuk saat mendisiplin anak. Namun, bukan berarti kita tidak berusaha melakukan yang terbaik untuk anak. yuk, kenali kesalahan yang biasa orang tua lakukan sehingga kita bisa segera memperbaiki diri. 
  1. Tidak kompak. Biasanya ini terjadi karena Anda dan pasangan tetap mempertahankan pandangan masing-masing dalam mendisiplin anak. Hal ini membuat balita Anda bingung mengikuti aturan yang mana. Usahakan kompak dengan pasangan
  2. Kurang konsisten, padahal butuh waktu setidaknya 3 minggu untuk anak mengikuti aturan baru. Ketika Anda dan pasangan sudah membuat aturan hanya boleh main games saat akhir pekan saja, tepati hal tersebut jangan  dengan mudahnya memberi kelonggaran.
  3. Aturan hanya diketahui Anda berdua saja, sementara ada pengasuh, kakek, nenek, om, dan tante yang turut terlibat pengasuhan anak. Mereka perlu tahu aturan apa yang berlaku di rumah. Beritahu mereka bahwa hanya aturan itu yang berlaku di rumah Anda bukan peraturan orang lain.
  4. Berpikir “kenakalan hanya fase saja.” Menganggap ringan perilaku anak sebagai, kenakalan sesaat yang akan hilang ketika dia usianya bertambah. Tidak, Anda harus menghentikan kebiasaan buruk sesegera mungkin sebelum berubah menjadi kebiasaan.
  5. Menggunakan metode disiplin yang tidak tepat. Memukul anak bisa mengganggu perkembangan emosi dan kesehatan anak. Mempermalukan, menggoda, merendahkan anak bisa merusak kepercayaan dirinya.  
  6. Tidak memberikan penjelasan. Anda harus diberitahu alasan Anda membuat aturan, jangan sampai anak punya persepsi berbeda atas aturan disiplin tersebut. Dia perlu tahu perbuatan mana yang baik dan mana perbuatan yang tidak baik dan perbuatan yang benar dan yang salah.
  7. Menjadi contoh yang salah Apa yang anak lihat adalah apa yang ia tiru. Jadi, bila Anda ingin mengubah perilaku anak menjadi lebih baik, Anda juga harus serius untuk melihat perilaku Anda sendiri.

 



Artikel Rekomendasi