Menjadi Konsumen Cerdas

 

Masih ingat kasus ikan dan tahu yang diberi formalin biar awet? Atau boraks pada bakso? Penyalahgunaan kedua bahan berbahaya itu makin menyadarkan masyarakat, khususnya para bunda, dalam memilih makanan yang aman. Jadilah konsumen yang cerdas. Modalnya pertajam seluruh indera.
  • Amati warna makanan, apakah terlalu mencolok  atau berbeda jauh dari warna aslinya. Kerupuk, mi, es krim, dan aneka camilan yang warnanya terlalu mencolok dicurigai telah ditambah pewarna yang tak aman.
  • Perhatikan kesegarannya. Makanan yang sudah berjamur mennadakan proses pengawetan tidka berjalan sempurna atau makanan tersebut sudah kadaluwarsa.
  • Cicipi rasanya. Lidah kita cerdas kok, bis ammbedakan makanan yang aman dan tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih. Tekstur makanan yang tidak wajar, misalnya terlalu padat atau kenyal.
  • Baui aromanya. Bau tengik pertanda makanan tersebut sudah rdak atau terkontaminasi mikro-organisme.
  • Untuk makanan kemasan, baca komposisinya, adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya (dengan kategori tidak dilarang).
  • Cermati lebel produk pangan, apakah sudah memperoleh ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas resmi pengawasan pangan di Indonesia.
 Baca juga:

 



Artikel Rekomendasi