Menjawab Pertanyaan Balita Soal Seks

 

Bagi balita, bertanya tentang seksualitas sama seperti bertanya mengapa cabai rasanya pedas. Tak ada rasa malu! Itu sebabnya, Andalah yang harus piawai menjawabnya. Jawablah dengan benar, karena di usia balita pengenalan dan perbedaan jenis alat kelamin adalah langkah awal untuk melindungi anak dari tindakan seksual.
  • Masuk usia 3 tahun, balita mulai menyadari adanya perbedaan jenis kelamin. Kenalkan nama-nama bagian tubuh dengan nama yang sebenarnya, tidak dengan menggunakan kata lain, seperti :burung” untuk menyebut penis, karena bisa membingungkan. Misal: “Kenapa adik punya ekor atau tidak?” (melihat adik laki-lakinya diganti popok). Jawab: “Itu bukan ekor, itu namanya penis. Kan, adik laki-laki. Kalau anak perempuan seperti Abel, punya vagina.”
  • Rasa ingin tahu memenuhi kepala balita, sehingga ia langsung bertanya tanpa menyadari Anda berdua sedang berada di tempat umum dan semua orang langsung memerhatikan Anda berdua. Jangan panik! Bila Anda merasa hal tersebut perlu dijelaskan di tempat yang lebih privat, jelaskan pada anak bahwa Anda akan membahasnya di tempat lain yang tidak terlalu ramai. “Kenapa tante itu tiduran nggak pakai baju? Kan malu” (melihat orang berjemur di pantai). Jawab: “Tante itu sedang berjemur, dia pakai baju renang. Kalau mau berenang di pantai harus pakai baju renang.”
  • Penjelasan sederhana dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh balita. Dia tak butuh jawaban detail plus istilah medis. Tak perlu juga dikaitkan dengan hubungan intim, karena dia belum paham konsep tersebut. Misal: “Bagaimana bayi bisa keluar dari perut ibu?” Jawab: “Ibu ke rumah sakit dulu, kemudian ada dokter dan suster yang membantu bayi keluar dari perut ibu.”
  • Buku bisa menjadi alat bantu untuk memperlihatkan perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan, atau anatomi tubuh laki-laki dan perempuan, atau anatomi tubuh anak-anak dengan orang dewasa. Jangan lupa perkaya diri Anda dengan pengetahuan, bila perlu bertanya pada dokter agar Anda bisa memberikan jawaban yang tepat. Misal: “Kata ibu, bayi lahir lewat vagina, aku boleh lihat vagina Ibu?” Jawab: “vagina itu letaknya di dalam tidak kelihatan dari luar. Kalau Abel mau tahu, ibu punya buku ceritanya.”
  • Salah satu ciri pertumbuhan seksual yang sehat adalah identifikasi anak dengan orang tuanya yang berjenis kelamin sama. Bila anak laki-laki Anda ingin punya kumis, buatkan gambar kumis dengan pensil alis di bawah hidungnya. Misal: ‘Kenapa ayah punya kumis? Kok, aku nggak punya.” Jawab: "Semakin besar, tubuh kita juga ikut berubah. Nanti kalau Rio sudah sebesar ayah, Rio juga bisa tumbuh rambut di bawah hidung dan dagu.” (me)
Baca juga:
Balita Bicara Seks
Balita Mengenal Jenis Kelaminnya

 



Artikel Rekomendasi

post4

10 Cara Ajak Balita Cinta Bumi!

Kita semua perlu peduli dan mencintai lingkungan, termasuk si balita juga bisa! Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup lebih panjang menikmati bumi yang indah. Apa yang bisa Anda aj... read more