Bila Kehamilan Kedua Tak Kunjung Datang

 

Infertilitas sekunder yang ditakuti banyak pasangan, bisa ditangani dengan arahan yang tepat.

Tidak sedikit pasangan yang mengalami kesulitan ketika ingin memiliki anak yang kedua, meski telah berusaha satu sampai dua tahunan. Apa sebenarnya yang bisa menjadi penyebabnya.
  • Usia melaju. Keberhasilan kehamilan yang pertama bukan jaminan untuk sukses di kehamilan berikutnya, jelas dr.Ivan Rizal Sini, MD. FRANZCOG, GDRM, SpOG, Direktur Klinik Bayi Tabung Morula IVF, RS Bunda Jakarta. Agar bisa hamil lagi, banyak hal yang perlu dievakuasi, baik pada suami maupun isteri. Misalnya, soal usia, yang banyak berperan dalam urusan kesuburan. Jika anak pertama lahir ketika usia ibu mendekati 35 tahun dan anak kedua berumur 3 atau 4 tahunan, maka usia ibu sudah antara 38-39 tahun. Usia ini bukan termasuk usia subur lagi. Jadi, tak heran kalau proses pembuahan pun jadi terhambat.
  • Kontrasepsi jadi penyebabnya? Pemakaian alat KB seperti pil KB atau IUD, dipercaya menganggu kesuburan. Begitu pil dihentikan atau IUD dilepas, biasanya kesuburan akan kembali lagi. Alat KB yang terkadang membutuhkan waktu 6-12 bulan untuk pemulihan ke kondisi kesuburan semula, adalah alat KB suntik. Selain itu, sekalipun jarang, terkdang ada juga kekhawatiran bahwa pemakaian IUD akan menyebabkan infeksi rongga dalam panggul dan penyempitan saluran telur. Sebenarnya, infeksi inilah yang dapat menganggu kehamilan kembali, bukan alat KB-nya.
  • Gangguan miom atau kista. Kedua jaringan tak normal yang tumbuh di rahim ini dapat menganggu kesuburan. Atau, gangguan pengeluaran atau pematangan sel telur. Semua ini mungkin terjadi dan perlu ditelusuri.
  • Sperma tidak lincah. Hal yang sering dilupakan adalah faktor suami. Tidak jarang hambatan pembuahan bersumber dari sisi lain. Misalnya bahwa sejak awal sebenarnya sperma suami kurang dan gerakannya lambat. Mungkin ketika baru menikah, kesempatannya bagus, sehingga dari sperma yang hanya sedikit itu masih ada yang gesit dan pintar, sehingga bisa mencapai sel telur. Namun, ketika mencoba untuk mendapatkan anak lagi, kesempatan itu berkurang. Kondisi seperti ini membutuhkan penanganan khusus, antara lain dengan pemberian obat-obatan tertentu pada suami, agar sperma lebih sehat dan lincah.
  • Kesempatan berhubungan intim minim. Hal sederhana yang sering dilupakan adalah faktor kesempatan untuk berhubungan intim. Misalnya, suami kerap tugas ke kota lain, dan hanya bertemu istri sebulan atau dua bulan sekali. Itu pun, saat istri sedang tidak subur, sehingga pembuahan sulit terjadi.
Untuk berkomsultasi mengenai masalah infertilitas sekunder sebaiknya pasangan hadir bersama, agar konsultasi berjalan tuntas. Dokter yang ahli dalam masalah infertiltas baisanya tidak hanya memeriksa kondisi kesehatan kedua belah pihak, namun juga menanyakan berbagai hal sehari-hari yang mungkin saja menjadi penyebabnya.

Baca juga:
Sukses Mendapatkan Kehamilan Kedua 

 



Artikel Rekomendasi