Kesuburan Pria Di Setiap Usia

 

Ingin punya anak kapanpun, yang penting pahami kondisi kesuburan diri.

20-an – 30-an tahun. Pada usia 20–39 tahun, 90% dari tubula di dalam testis mengandung sperma matang. Secara alami, sperma diproduksi setiap 5 hari. Itu sebabnya laki-laki butuh melakukan hubungan seksual setiap lima hari.


Normalnya, satu kali ejakulasi pria menghasilkan 50 juta sperma. Tetapi hanya ratusan saja yang mampu bertahan dan bersaing, dan pada akhirnya hanya satu saja yang berhasil menembus zona sel telur. Penurunan kualitas sperma terjadi sejalan bertambahnya usia.


Hormon tetosteron terus menurun di usia 30 tahun. Gen dan kromosom yang terkandung di dalam sperma akan berkurang kualitasnya pada pria berumur di atas 31 tahun. Menurunnya kualitas gen dan kromosom selama ini diyakini menjadi penyebab bayi lahir dengan sindroma Down.


40 tahun. Pada usia antara 40-50 tahun, gairah seksual laki-laki mudah naik turun. Begitu gairah menurun terkadang sulit untuk menaikkannya kembali. Semakin bertambahnya usia, jumlah sperma  yang matang juga mulai berkurang, hanya 50%. Di atas usia 40 tahun, terjadi perubahan hormonal pada laki-laki yang mempengaruhi penampilan fisik, gairah seksual dan fungsi kognitif. Di usia ini tubuh laki-laki mulai menggemuk dan mengalami penyusutan massa otot. Hal ini pula yang menyebabkan ketidakseimbangan hormonal.
Bila Anda berniat punya anak di usia 50 tahun, lebih baik konsultasikan dengan dokter ahli kesuburan.


Agar bisa punya anak. Pria menyumbang 48% kasus ketidaksuburan. Produksi sperma yang kurang, gerak sperma yang tidak kuat, bentuk sperma yang cacat dan varicocel (pembengkakan pembuluh darah pada testis) merupakan beberapa penyebab infertilitas pada laki-laki.  Produksi sperma yang sehat ditentukan oleh beberapa hal ini:


- Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan, yaitu makanan yang mengandung asam folat, asam amino essential, zinc, vitamin E, selenium dan vitamin A.    
 
- Melakukan olahraga teratur dapat meningkatkan produksi hormon testosteron. Olah raga teratur penting untuk menjaga berat badan agar tidak berlebihan. Berat badan berlebihan berarti tingginya kadar lemak dalam darah. Tingginya lemak dalam darah mengganggu kerja hormon yang penting untuk produksi sperma.


- Berhenti merokok, karena racun kotinin dan cadmium pada nikotin dapat merusak kepala sperma, sehingga kepala sperma tidak dapat menembus sel telur.  

- Hindari sering berendam di air panas, jacuzzi atau berjemur di bawah sengatan matahari. Pemanasan di bagian testis akan mengurangi jumlah sperma.(me)

 



Artikel Rekomendasi