Pengobatan Infertilitas Pria

 

Pengobatan infertilitas pada pria atau pria tidak subur, bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari terapi hormonal, pembedahan, hingga inseminasi dan fertilisasi in-vitro.
 
Bagaimana tahap pemeriksaannya?  

  • Jika  tidak ada keluhan yang spesifik terhadap organ reproduksi dari Istri dan suami, pemeriksaan yang paling mudah adalah melakukan analisis sperma. Dari hasil analisis tersebut  dapat diketahui tingkat kesuburan seorang pria.
  • Jika  ia  masuk dalam kategori sangat kecil kemungkinan untuk terjadinya kehamilan,  pemeriksaan lanjutan akan  dilakukan  oleh dokter spesialis andrologi.
  • Jika ia  masih memungkinkan terjadi kehamilan,   pemeriksaan dilakukan secara paralel dan simultan ke dokter spesialis andrologi dan istri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
  • Tapi, jika spermanya  relatif normal atau normal setelah dua  kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda, fokus pemeriksaannya  ditujukan pada istri.    
  • Jika analisis sperma tidak baik dan penyebabnya adalah pelebaran pembuluh darah (varikokel), maka akan ditanggulangi oleh dokter spesialis urologi.
Apa saja terapi pengobatannya?
Ada tiga cara,  yakni pengobatan non hormonal, hormonal dan melalui pembedahan.
  • Terapi non hormonal dilakukan bila diketahui bahwa hormonnya tidak bermasalah.
  • Terapi  hormonal  dilakukan setelah diketahui bahwa hormonnya bermasalah,  melalui pemeriksaan di laboratorium,  secara oral atau suntikan. Risikonya hampir tidak ada,  jika hormon diberikan sesuai dengan kebutuhan. Itu sebabnya, harus tetap dilakukan evaluasi melalui pemeriksaan laboratorium.   Saat ini, obat yang digunakan untuk terapi masih obat impor.
  • Pembedahan dilakukan pada kasus verikokel. Tujuannya  untuk mengikat pembuluh darah yang melebar. Operasi ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah sperma dan menyebabkan kehamilan dengan tingkat keberhasilan 66%.
Apa yang dilakukan bila terapi gagal?  Bantuan yang umum  dilakukan adalah dengan inseminasi dan fertilisasi in-vitro (bayi tabung).
  • Inseminasi, yaitu proses kehamilan dengan  menyuntikkan sperma ke dalam rahim atau vagina dengan bantuan kateter  saat istri mengalami masa subur. Berhasil tidaknya terjadi kehamilan bisa dicek dalam dua minggu. Jika gagal, proses ini bisa dilakukan berulang-ulang. Biayanya relatif rendah,  risikonya hampir tidak ada, dan keberhasilan antara 15 sampai 20%.
  • Fertilisasi in-vitro (bayi tabung) merupakan  salah satu alternatif yang banyak dipilih pasangan bermasalah.  Ini adalah teknik pembuahan di luar tubuh perempuan,  yakni di mana pertemuan sel telur dengan sperma terjadi di dalam gelas petri dan dimasukkan dalam inkubator. Prosesnya adalah dengan memindahkan sel telur dan sperma yang telah terseleksi ke dalam sebuah media cair. Setelah berinkubasi selama dua hari, telur yang berhasil dibuahi disuntikkan ke rahim. Biayanya sekarang sudah lebih murah. (me)
Baca juga:
Mencegah Infertilitas Pria

 



Artikel Rekomendasi

post4

Calon Ayah Harus Periksa Apa?

Idealnya, setiap calon ayah memeriksakan diri sebelum berencana punya anak. Tentu saja pemeriksaan fisik dan laboratorium penting agar kehamilan sehat tercapai.... read more