Sistem Reproduksi Pria

 

Sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testikel, dan beberapa saluran yang menghubungan kedua organ tersebut dan mengalirkan sperma.
  • Sperma diproduksi dalam kedua testikel, yang terdapat di dalam kantung skrotum. Lelaki tidak akan memproduksi sperma sebelum usia puber.
  • Ribuan mikroskopik dalam testikel terhubung ke dua buah saluran, yang dikenal dengan saluran-saluran eferen. Saluran-saluran ini menuju ke satu saluran, yaitu saluran epididimis.
  • Epididimis adalah bagian dari perjalanan yang harus ditempuh sperma sebelum keluar dari tubuh seorang lelaki. Panjangnya kurang lebih 12 meter, dan garis tengahnya lebih kecil dari sutas benang yang paling halus.
Perjalanan sperma:
  • Pria tidak seperti wanita, secara fisiologis disiapkan untuk bereproduksi setiap saat sehingga sperma selalu diproduksi secara terus-menerus.
  • Serangkaian kontraksi otot dalam dinding sluran epididimis akan mendorong sperma melaju melaluinya.
  • Selama perjalanan itu, sperma mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga mampu melakukan pembuahan.  Selain itu, sperma juga memperoleh kemampuan untuk bergerak atau motalitas selama berada dalam saluran epididimis.
  • Setelah itu, seperma akan melalui sebuah saluran bernama vas deferens, yang membuat sperma bergerak sangat cepat memasuki uretra, menuju penis. Uretra adalah saluran keluarnya urin dari dalam tubuh.
  • Selama rangsangan seksual dan ejakulasi terjadi, bukaan antara uretra dan kandung kemih tertutup, dan air mani yang mengandung sperma melewatinya dengan kecepatan tinggi. (me)
Baca juga:
Sistem Reproduki Wanita
Gangguan Reproduksi
Berbagai Kelainan Sperma


 



Artikel Rekomendasi