Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui Jangan Sampai Ganggu ASI

 

Selama masa menyusui, tidak jaminan ibu bisa hamil. Kalau bunda mendapat bisikan dari teman bahwa menyusui bisa mencegah hamil, jangan langsung percaya ya Bun. 

Selama masa menyusui terjadi peningkatan hormon prolaktin.  Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan - tidak dicampur sufor - memang efektif mencegah kehamilan. 

Bila bunda ingin menggunakan alat kontrasepsi selagi menyusui, gunakan alat kontrasepsi yang tidak menekan hormon prolaktin. Pilihannya adalah yang tidak mengganggu produksi ASI. Jadi, pilihannya adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau IUD. Pilihan lain adalah suntikan atau pil yang hanya berisi hormon progresteron.


1. Pil KB mini atau minipil, hanya mengandung hormon progestin. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak memengaruhi produksi ASI. Minipil dapat melancarkan dan memperbanyak ASI, digunakan 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan. Minipil harus diminum rutin setiap hari di waktu yang sama. Jika tidak diminum setiap hari atau tidak pada waktu yang sama, birisiko terjadi kehamilan.

2. AKDR atau IUD selain tidak mempengaruhi produksi ASI, efeknya terbatas hanya pada rahim berupa sedikit rasa mules (nyeri) di perut bawah, kadang-kadang ada spoting (bercak darah) atau lendir vagina yang agak banyak (keputihan). Efek samping ini tidak selalu ada, karena banyak akseptor IUD yang tidak mengeluhkannya.

Suntikan KB atau pil yang berisi hormon progesteron, berdampak pada pola haid, menjadi tidak teratur. Kadang-kadang tidak haid sama sekali, atau hanya bercak-bercak saja dalam waktu lama. Sebaiknya Anda berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan Anda untuk menemukan cara KB yang cocok dengan kondisi Anda. 


Baca juga:
Kenapa Harus Pakai Alat Kontrasepsi
Alat Kontrasepsi Mau Pakai yang Mana?
Jika Alat Kontrasepsi Jatuh Tempi di Masa Pandemi

 



Artikel Rekomendasi