Mengatasi Gangguan Kesuburan Pria

 

Foto: Envato

Gangguan kesuburan pria yang terkait dengan masalah sperma,  bisa dibedakan menjadi gangguan sebelum testis (pretesticular), gangguan pada testis (testicular), dan gangguan setelah testis (posttesticular).  Penyebab semua jenis gangguan itu bisa karena genetika (bawaan lahir)

- Gangguan sebelum testis (pretesticular). Penyebab genetik, misalnya gangguan hormonal. Penyebab didapat, misalnya terkena radiasi.
- Gangguan pada testis (testicular). Penyebab genetik, misalnya   kelainan kromosom. Penyebab didapat, misalnya trauma atau  terpukul.
- Gangguan setelah testis (post testicular).  Penyebab genetik, misalnya tidak terbentuknya saluran sperma. Penyebab didapat, misalnya infeksi penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit tuberkulosis (TB).

Yang penting, jika dinyatakan ada gangguan kesuburan, maka harus dicari penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya, maka hal  pertama yang dilakukan dokter adalah  memperbaiki fungsi testis dengan pemberian obat-obatan. Misalnya, jika ada infeksi, maka infeksinya diobati sampai tuntas, atau jika ada gangguan hormonal, maka hormon yang kurang ditambah jumlahnya.

Jika upaya itu berhasil atau testis dapat memproduksi sperma, maka dipertimbangkan lagi tindakan selanjutnya, yakni:

- Jika sperma yang dihasilkan testis jumlahnya normal, maka bisa dilakukan pembuahan alami atau spontan.
- Jika jumlah sperma sedikit di bawah normal, maka  mungkin dilakukan pembuahan atau inseminasi buatan.
- Jika jumlah sperma jauh di bawah normal, maka akan dipertimbangkan program bayi tabung.  Dengan kata lain, program bayi tabung adalah pilihan terakhir bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.  

Baca: Untuk Calon Ayah, Coba Tingkatkan Kesuburan

Berikut ini adalah cara meningkatkan kesuburan pada pria

 

1. Konsumsi suplemen D-aspartat (D-AA)

Yaitu asam aspartat sejenis asam amino dalam bentuk suplemen makanan. D-AA terdapat pada testis, air mani dan sel sprema. Ditemukan, rendahnya D-AA terdapat pada pria tidak subur. Suplementasi D-AA akan meningkatkan hormon testosterone, hormon yang berperan penting pada kesuburan pria. 

 

2. Olah raga rutin

Olah raga rutin dapat meningkatkan hormon tetosteron pada pria. Pria yang rutin berolah raga memiliki kadar tetosteron lebih tinggi dibanding pria yang tidak berolah raga. Sebaliknya, olah raga berlebihan justru menurunkan kadar hormon tetosteron. 

 

3. Penuhi kebutuhan vitamin C

Banyak orang mengira, vitamin C hanya bisa diperoleh melalui jus buah yang asam rasanya. Padahal banyak buah mengandung vitamin C justru tidak terasa asam. Misalnya jambu biji merah, mangga, pepaya, dan apel. Vitamin C merupakan antioksidan yang mampu meningkatkan kualitas semen. 

 

4. Rileks dan kurangi tekanan 

Sulit pasti, karena tuntutan pekerjaan menimbulkan tekanan tersendiri. Saat stres hormon kortisol meningkat, sehingga mengurangi hormom tetosteron dan berdampak pada berkurangnya dorongan libido.  Meditasi, olahraga, dan bertemu teman-teman dapat mengurangi stres.
 

 Baca: Kesuburan Pria di Setiap Usia
 

5. Penuhi kebutuhan vitamin D

Vitamin D tidak hanya wajib dipenuhi selama masa pandemi. Vitamin D penting untuk menjaga imunitas, dan tidak hanya bisa didapat dari berjemur. Riset terhadap pria yang memiliki kadar tetosteron rendah, kekurangan vitamin D parah. Vitamin D selain didapat dari suplementasi juga bisa diperoleh dari berbagai bahan makanan sehari-hari. 

 

6. Penuhi kebutuhan zinc

Zinc dapat diperoleh melalui bahan makanan seperti seafood, daging, biji-bijian, telur dan kacang-kacangan. Kurangi konsumsi kacang kedelai karena dapat meningkatkan hormon esterogen dan mengurangi hormon tetosteron. 

 

7. Tidur cukup

Kurang tidur dan sering begadang mengganggu hormon dan mengakibatkan ketidakseimbangan hormon.

Direvisi 14/02/22

Baca juga
Tanda Pria Mengalami Masalah Kesuburan
Sperma Subur Menurut WHO
Hernia Turunkan Kesuburan Pria

 



Artikel Rekomendasi